SOLOPOS.COM - Tampilan gambar suasana podcast Youtube Tempodotco yang dipermasalahkan Menteri BUMN Erick Thohir. (Youtube Tempodotco)

Solopos.com, JAKARTA — Podcast Youtube yang diproduksi Tempodotco berjudul Manuver Erick Thohir Lewat PSSI dan BUMN yang Tak Disukai PDIP|Bocor Alus Politik membuat Menteri BUMN Erick Thohir gerah.

Melalui staf khususnya yang juga mantan anggota Dewan Pers, Nezar Patria, Erick Thohir melaporkan Tempodotco ke Dewan Pers.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Tempodotco dianggap melanggar UU Pers karena menayangkan informasi negatif terkait dirinya tanpa melalui konfirmasi.

Konten yang dipermasalahkan Erick Thohir itu merupakan percakapan tiga wartawan Tempo masing-masing Raymundus Rikang, Stefanus Pramono dan Fransisca Christy Rosana.

Ketiga jurnalis itu berbicara tentang informasi yang didapatkan dari sumber terpercaya yang mereka wawancarai.

Sebagian dari informasi yang mereka obrolkan itu juga sudah dimuat di media tersebut.

Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, Setri Yasra, menghormati laporan Erick Thohir ke Dewan Pers perihal podcast YouTube Tempodotco.

Menurutnya, suatu keberatan yang terkait dengan produk pers memang harus diselesaikan melalui Dewan Pers.

Berikut sejumlah isu dalam podcast yang dipermasalahkan Erick Thohir, seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube Tempodotco, Kamis (13/7/2023).

1. Bukan Erick Thohir yang Lobi FIFA

Dalam podcast tersebut, tiga wartawan Tempo mengupas informasi yang mereka terima tentang batalnya Indonesia sebagai host Piala Dunia U20.

Menurut mereka, batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 bukan semata karena penolakan terhadap Timnas Israel melainkan disebabkan infrastruktur yang belum siap.

FIFA akhirnya membatalkan Piala Dunia U20 yang digelar pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023 dan dialihkan ke Argentina.

Sebagai gantinya, FIFA menawarkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U17 yang akan diselenggarakan pada 10 November hingga 2 Desember 2023.

“Dan yang melobi FIFA itu Ratu Tisha (Wakil Ketua PSSI) bukan Erick Thohir. Yang awalnya di Doha itu Ratu Tisha, Erick datang sudah jadi. Jadi tanggal 23 Maret itu sudah pasti Indonesia ditawari tuan rumah U17 tapi baru diumumkan FIFA akhir Juni 2023,” tutur jurnalis Tempo, Raymundus Rikang.

2. Posisi Erick di PSSI Tak Gembirakan PDIP

Dalam podcast tersebut juga diungkap informasi tentang tidak gembiranya PDIP dengan posisi Erick Thohir di PSSI.

Popularitas Erick Thohir dianggap menggerus elektabilitas Ganjar Pranowo yang saat itu sudah ditetapkan sebagai bakal capres PDIP.

“Karena buzzer-buzzer Erick ini juga menyerang Ganjar,” ujar Raymundus Rikang.

Jurnalis Fransisca Christy Rosana juga mengungkap saat Jokowi menyodorkan nama Erick Thohir kepada Megawati Soekarnoputri sebagai cawapres Ganjar, Ketum PDIP itu hanya tersenyum kecut.

“Pembicaraan soal Erick Thohir ini hanya 10 menit,” ujar Christy berdasarkan keterangan sumbernya.

3. Soal JIS

Erick Thohir disebut mulai kesal saat ditanya tentang Jakarta International Stadium (JIS) yang merupakan karya bakal capres Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.

“Saya juga baca di beberapa berita Erick dah mulai kesel tuh. Ditanyain JAS JIS, ‘emang stadion di Indonesia hanya JIS?’,” ujar Raymundus.

4. Erick Gencar Dekati Partai demi Pilpres 2024

Erick Thohir disebut gencar mendekati partai-partai parlemen demi bisa berkompetisi di Pilpres 2024.

Sejumlah partai yang disebut adalah PAN, PKB dan PPP.

“Belakangan PPP dilepas, katanya sudah tidak ada harapan karena ada rivalnya, Sandiaga Uno,” ujar Christy.

4. Erick dan Sandiaga Uno adalah Rival

Erick Thohir juga disebut sebagai rival dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

Karenanya saat Sandiaga Uno resmi menjadi anggota PPP, Erick Thohir lantas menjauh dari partai berlambang Kakbah tersebut.

“Dari dulu kan Sandi dan Erick itu rival,” kata Christy.

“Kawan yang pengin jadi rival,” sambut Stefanus Pramono.

5. PAN Sudah Dikunci oleh Erick Thohir

Berdasarkan informasi dari sumbernya, jurnalis Christy menyebut Erick Thohir sudah “mengunci” PAN.

Menurutnya, ketika bertemu Megawati beberapa waktu lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) membawa tiga agenda.

Tiga agenda tersebut masing-masing soal Erick Thohir sebagai cawapres, tentang kebutuhan logistik jika PAN dan PDIP berkoalisi serta tentang porto folio kabinet.

Zulhas, kata dia, meminta jatah empat menteri kepada Megawati jika dua partai berkoalisi.

Saat membicarakan soal Erick Thohir cawapres, kata Christy, Megawati tidak terlalu responsif karena dirinya banyak mendapat tawaran nama.



“Setelah rombongan ini pulang, PAN bete. ‘Wah suram nih’,” kata Christy.

6. Koalisi dengan Gerindra

Setelah tidak mendapat respons baik dari PDIP, PAN lantas berkomunikasi dengan Partai Gerindra.

Menurut Christy, tanggapan Gerindra lebih bagus dibandingkan dengan PDIP.

Gerindra disebut bisa menerima Erick Thohir sebagai cawapres dengan syarat Erick bisa “memberesi” Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

“Erick Thohir bilang ke PAN bahwa dia siap memberesi Cak Imin asalkan dukungan Pak Lurah (Jokowi) sudah 100%,” kata Christy.

Tempo Menghormati

Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, Setri Yasra, menghormati laporan Erick Thohir ke Dewan Pers ihwal podcast YouTube Tempodotco.

Setri mengatakan Tempo menghormati proses yang akan dilakukan Dewan Pers, lembaga yang menjalankan amanat Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

“Karena itu langkah yang semestinya ditempuh, sengketa pers diselesaikan di Dewan Pers,” kata Setri Yasra seperti dikutip Solopos.com dari laman tempo.co.

Namun Setri belum bisa bicara lebih jauh terkait pelaporan tersebut.



Alasannya karena pihaknya belum mendapat tembusan soal laporan salah satu produk jurnalistik Tempo, podcast Bocor Alus Politik.

Ia menuturkan tanggapan Tempo atas materi aduan Erick Thohir akan disampaikan setelah mendapat surat tembusan pengaduan dari Dewan Pers.

Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir gerah dengan konten podcast berjudul Manuver Erick Thohir Lewat PSSI dan BUMN yang Tak Disukai PDIP yang diunggah kanal Youtube Tempodotco, Minggu (9/7/2023).

Erick Thohir melaporkan konten podcast Tempodotco tersebut ke Dewan Pers di Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Pengaduan Erick Thohir diwakili oleh Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi, Nezar Patria dan asisten pribadi Erick Thohir, Ratna Irsana.

Keduanya diterima Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu dan Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers, Yadi Hendriana.

Selain di YouTube, konten serupa juga ditayangkan di sejumlah akun media sosial Tempo, termasuk di platform podcast Spotify.

Menurut Nezar, Erick Thohir merasa konten tersebut sangat merugikan dirinya karena tidak memenuhi prinsip-prinsip kerja jurnalistik dan Kode Etik Jurnalistik.

Pasalnya, sebagian besar kontennya tidak melalui tahapan verifikasi dan konfirmasi sebagaimana diatur dalam Kode Etik Jurnalistik.



“Menurut Pak Erick Thohir konten itu tidak berimbang dan tidak menghadirkan beliau sebagai narasumber sebagai pihak terkait untuk memberikan keterangan secara berimbang,” kata Nezar dalam keterangan resminya di Jakarta.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya