SOLOPOS.COM - Massa dari Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Kota Bandung melakukan aksi unjuk rasa terkait kasus pelecehan Pancasila dan pelecehan budaya Sunda di depan Mapolda Jabar, di Bandung, Jawa Barat, Rabu (11/1). Mereka meminta Polda Jabar agar segera memproses hukum dan menangkap Habib Rizieq yang telah melakukan penistaan terhadap simbol negara Pancasila serta pelecehan budaya Sunda yang mempelesetkan bahasa Sampurasun menjadi Campur Racun guna mendukung terciptanya penegakan hukum di Indonesia. (JIBI/Solopos/Antara/Fahrul Jayadiputra)

Ada kisah di balik masuknya Kapolda Jabar, Irjen Pol. Anton Charliyan, sebagai pembina GMBI. Dia dinilai telah memperbaiki ormas itu.

Solopos.com, BANDUNG — Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan saat ini didesak FPI agar dicopot karena duduk sebagai Dewan Pembina GMBI. Ketua Umum GMBI Ahmad Fauzan Rahman mengatakan posisi Anton sebagai Dewan Pembina harusnya tidak dipermasalahkan.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

“Kang Anton itu gentle sebagai pemimpin, keren saya punya dewan pembina. Saat ini banyak juga pejabat yang jadi dewan pembina [ormas] tapi tidak ada masalah,” katanya di DPRD Jabar, Bandung, Selasa (17/1/2017).

Dia membenarkan dengan masuknya Anton sebagai dewan pembina, langkah dan tindakan anggotanya jauh lebih beradab. “Dulu mah kita disuntik, diapain, sikat sama kita. Sekarang kita patuh hukum, anak buah saya bermasalah sekarang diproses hukum,” ujarnya.

Fauzan lantas berkisah ihwal sejak kapan Anton duduk menjadi Dewan Pembina GMBI. Menurutnya saat duduk sebagai Kapolwil Priangan 2008 lalu, permintaan Anton masuk GMBI datang dari Fauzan. “Saya yang minta ke Kang Anton. Kami itu perlu dididik, tidak ada yang merangkul. Saya bangga [ke Anton], kita dukung penuh Kapolda Jabar,” paparnya.

Dia berkali-kali memuji Anton yang menurutnya keren. Menurutnya jika ada pihak yang melaporkan Anton, pihaknya mendukung proses hukum berjalan. “Lanjutkan proses hukum meski langit akan runtuh,” tegasnya.

GMBI sendiri hari ini memasukan petisi agar pemerintah segera membubarkan FPI dan menetapkan sebagai organisasi terlarang. Ratusan massa mendatangi DPRD Jabar untuk audiensi dan menorehkan cap jempol darah ke spanduk yang mereka bawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya