SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bandara Changi Singapura (JIBI/dok)

Sikap imigrasi Singapura terhadap Letjen (Purn) TNI Suryo Prabowo diprotes.

Solopos.com, JAKARTA — Tindakan aparat Imigrasi Singapura yang menginterogasi mantan Kasum TNI, Letjen (Purn) TNI Suryo Prabowo, di Bandara Changi, Rabu (17/8/2016) pagi, dikecam TNI. Namun, belum ada penjelasan lengkap dari pemerintah Singapura kepada pemerintah maupun Kedutaan Besar RI (KBRI) di negara itu.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Duta Besar RI untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya, mengungkapkan belum menerima kronologi detail tentang insiden tersebut. Gede mengatakan pemnerintah Singapura hanya memberi keterangan singkat.

“Pagi-pagi kami dihubungi bahwa Pak Suryo Prabowo dimintai keterangan Imigrasi. Mereka [pemerintah Singapura] belum memberi detail kronologinya. Tapi berdasarkan keterangan sementara, hal ini terkait sejumlah nama yang sama sehingga ditanyakan identitas lainnya,” ungkapnya saat dihubungi oleh Kompas TV, Jumat (19/8/2016) malam.

Namun dari pemeriksaan, aparat imigrasi itu menemukan bahwa mantan Wakil KSAD itu bukan nama yang mereka cari. “Ternyata ini bukan beliau, lalu beliau dipersilakan melanjutkan perjalanan. Keterangan sementara demikian,” lanjut Gede.

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengaku telah mengirim surat kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) agar menyampaikan nota protes kepada pemerintah Singapura terkait tindakan Imigrasi Singapura kepada Suryo.

“TNI sudah berkoordinasi, begitu juga Kepala Bais sudah menyampaikan protesnya kepada Atase Pertahanan yang ada di Indonesia,” kata Panglima TNI seusai membuka Kejurnas Karate Piala Panglima TNI IV Tahun 2016, di GOR Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat.

Gatot mengatakan hal itu menanggapi soal masuknya daftar hitam Suryo Prabowo saat transit di Bandara Changi, Singapura. Suryo yang baru pulang dari Fiji dengan menggunakan maskapai Fiji Airways FJ361 harus tertahan di Bandara Changi saat ingin mengambil bagasi pada Rabu pagi. Pihak Imigrasi Singapura pun memasukkan namanya ke dalam daftar hitam orang yang dilarang masuk ke Singapura.

“Kami sudah menyampaikan surat kepada Kemenlu agar menyampaikan nota protes kepada Singapura. Bisa saja, suatu saat saya akan di ‘black list’ juga,” ujarnya.

Ia pun menyayangkan tindakan imigrasi Singapura yang tidak menjelaskan alasan memasukkan nama Suryo ke daftar hitam. “Kalau memang tidak benar (“black list” nya, red) seharusnya menyampaikan permohonan maaf dan mengantarkan Pak Suryo untuk mengurus penerbangannya. Bukannya malah (pihak imigrasi Singapura), dan terus pergi. Etikanya kan demikian,” tegasnya.

Namun pada kenyataannya, pihak Imigrasi Singapura tidak menyampaikan permohonan maafnya kepada Suryo Prabowo. “Saya sendiri sebagai Panglima TNI tidak senang dengan pemerintah Singapura yang memperlakukan mantan prajurit TNI seperti itu,” tegas Panglima TNI.

Sebelumnya, mantan Pangdam Jaya itu mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan itu. Tepat pada HUT ke-71 RI, mantan Wakasad tersebut masuk daftar hitam di kantor imigrasi Singapura. “Saya ini ternyata orang yang di-blacklist pemerintah Singapura (imigrasi) dengan alasan yang tidak jelas,” kata Suryo melalui akun sosial media miliknya.

Dia menerangkan awal mula kejadian saat dirinya masuk daftar hitam di Singapura. Pada saat itu, Rabu, dirinya transit untuk kembali ke Jakarta dan mengikuti acara 17-an di kampung halamannya. Namun pada pukul 05.20 waktu setempat, dia dihampiri petugas imigrasi Singapura.

“Saya transit di Singapura kemudian keluar terminal untuk mengambil bagasi, karena saya pindah pesawat untuk kembali ke Jakarta untuk mengikuti acara 17-an di kampung saya. Di imigrasi ternyata nama saya ada di daftar ‘black list’, lalu saya di-interview panjang lebar selama 1 jam-an tentang riwayat hidup saya dan dipertanyakan hubungan saya dengan orang yang tidak saya kenal bernama Indra M,” papar Suryo kepada para pembaca akun media sosial miliknya.

Akibat insiden yang membuatnya kesal tersebut, dia berpesan kepada teman-temannya di media sosial untuk berhenti mengikutinya agar tidak termasuk ke dalam daftar hitam seperti dirinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya