Ini Fakta Kolonel Priyanto, Pembuang Jasad Sejoli ke Sungai Serayu

Solopos.com, GORONTALO — Kolonel Inf Priyanto Kasi Intel Komando Resor Militer 133/Nani Wartabone, Kodam XIII/Merdeka telah ditahan Polisi Militer Denpom XIII/Merdeka karena terlibat terhadap tewasnya dua sejoli korban tabrak lari Handi Saputra, 18, dan Salsabila, 14.

Tragisnya, bukan membawa ke rumah sakit perwira TNI itu malah membuang jasad keduanya ke Sungai Serayu.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Hal ini dilakukan setelah pihak Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah serta Polisi Militer TNI melakukan penyelidikan di sejumlah tempat dan foto-foto yang beredar di media sosial terkait tewasnya dua sejoli tersebut.

Dikutip Solopos.com dari Okezone, Senin (27/12/2021), ada beberapa fakta mengejutkan dari sang Kolonel TNI AD ini.

Berikut profil dan fakta fakta mengenai Kolonel Inf Priyanto:

1. Lulusan Akmil 1994 dan Sempat Jabat Dandim 0730/Gunungkidul

Kolonel Inf Priyanto merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1994. Tugasnya banyak dihabiskan di kecabangan Infanteri ini terlihat dari wing yang dikenakannya. Sejak 2015 hingga 2016 Kolonel Inf Priyanto pernah menjabat Komandan Kodim (Dandim) Gunungkidul.

Setelah menjabat Dandim dia dipromosikan menjabat Inspektur Utama Umum Inspektorat Kodam (Irutum Itdam) IV/Diponegoro. Jabatan itu diemban sejak April 2019. Karena itu pula dia mendapat kenaikan pangkat dari Letkol ke Kolonel.

Selanjutnya Kol Inf Priyanto dipromosikan menjabat Kasi Intel Korem 133/Nani Watarbone.

2. Sebelum Diamankan Sempat Tak Akui Perbuatannya

Seusai kejadian tabrak lari dan pembuangan mayat Handi dan Salsabila, Kol Inf Priyanto yang bertugas sebagai Kasi Intel Korem 133/NWB kembali ke tempat tugasnya tanpa melaporkan peristiwa yang dialaminya ke komandannya yakni Danrem 133/NWB.

Baca Juga: Kronologi Penangkapan Kolonel P, Pelaku Tabrak Lari Nagreg Bandung 

Priyanto kembali ke Korem 133/NWB pada 12 Desember 2021 pukul 17.15 Wita setelah mendarat di Bandara Djalaludin Gorontalo.

3. Kasusnya Dilimpahkan dari Pomdam XIII/Merdeka ke Pomdam III/Siliwangi

Seusai diperiksa di Denpom XIII/Merdeka, Priyanto langsung diterbangkan ke Jakarta dan selanjutnya dibawa ke Bandung untuk dilimpahkan penanganan perkaranya ke Denpom III/Siliwangi karena TKP tabrak lari Handi dan Salsabila berada di wilayah Nagreg, Jawa Barat.

4. Sebelum kejadian sempat beli Mobil Panther

Sebelum kejadian tabrak lari yang berujung ke pembuangan mayat Priyanto sempat membeli mobil Panther B 300 Q yang dipakainya bersama Kopda Ahmad dan Kopda DA mantan anak buahnya di Kodam IV/Diponegoro untuk melaju ke Nagreg, Jawa Barat.

5. Saat kejadian Diketahui Tidak Berada di Gorontalo

Berdasarkan pemeriksaan Detasemen Polisi Militer XIII/Merdeka keberadaan Kol Inf Priyanto pada 2 Desember 2021 hingga 9 Desember 2021 tidak berada di Gorontalo melainkan berada di luar kota (Jakarta) dengan keperluan intelijen.