SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi bersama Raja Salman bin Abdulaziz saat tiba di Istana Bogor di tengah hujan lebat, Rabu (1/3/2017). (Facebook @Jokowi)

Presiden Jokowi mengaku kecewa kepada Raja Salman. Ini data-data investasi Arab Saudi sebenarnya.

Solopos.com, CIREBON — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kecewa setelah melihat komitmen investasi Arab Saudi ke China-Tiongkok yang disebutnya mencapai Rp870 triliun. Pasalnya, investasi yang dibawa pemerintah Arab pimpinan Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud di Indonesia senilai Rp93 triliun, jauh di bawah China.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

“Yang saya sedikit, hanya sedikit sekali, agak kecewa, investasi yang diberikan oleh Arab Saudi kepada Indonesia Rp89 trilun, besar sekali. Saat itu saya sudah kaget, Rp89 triliun untuk diberikan ke negara kita Indonesia,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya di Pondok Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (13/4/2017).

“Tetapi saya lebih kaget saat beliau ke Tiongkok, ke China, beliau tanda tangan kurang lebih Rp870 triliun. Padahal saya sudah mayungi saat hujan, saya sudah nyetiri, saya setiri sendiri, saya payungi sendiri. Kok dapatnya lebih kecil. Itu hanya sedikit, tapi hanya sedikit, kecewanya sedikit,” katanya yang diiringi riuh para hadirin.

Namun, sebenarnya hal itu sudah disadari sejak awal oleh Pemerintah Indonesia saat kunjungan Raja Salman beberapa waktu lalu. Selain penandatanganan 11 nota kesepahaman (MOU) berbagai bidang, ada kesepakatan antara perusahaan minyak Saudi Aramco dengan Pertamina terkait program refining development masterplan di Cilacap senilai US$6 miliar atau Rp80 triliun. Selain itu, ada komitmen Saudi Fund Development senilai US$1 miliar atau Rp13 triliun untuk keperluan pembangunan infrastruktur, air minum dan perumahan.

Jika ditotal, nilai konkret investasi itu baru senilai Rp93 triliun. Meski tampak besar, nilai itu jauh lebih kecil dari potensi investasi Arab Saudi yang diperkirakan pemerintah mampu menembus Rp333 triliun.

Sejauh ini, investasi Arab memang masih terbilang jauh dari potensi. Pada periode 2010-2015, nilai investasi Negeri Minyak itu hanya US$34 juta atau 0,02% dari total investasi asing yang masuk ke Indonesia dalam kurun waktu tersebut. Tahun lalu saja, realisasi investasi hanya US$900.000 atau sekitar Rp11,9 miliar.

Nilai investasi itu juga pernah ditanggapi oleh Wapres Jusuf Kalla (JK). Raja Salman memang terkesan dengan penyambutan dan animo masyarakat Indonesia yang luar biasa selama dirinya melakukan kunjungan kehormatan di Jakarta dan Bogor, sejak Rabu (1/3/2017).

“[Raja Salman] menganggap ini rumahnya yang kedua. Negeri saya yang kedua, karena semenjak beliau jadi raja dan keluar negeri, saya kira ini penyambutan yang paling luar biasa, kata dia. Saya bilang ini kecintaan rakyat Indonesia,” jelas Wapres usai melepas Raja, di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu (4/3/2017).

Wapres saat itu meminta publik jangan hanya mengukur kunjungan Raja Salman dengan banyaknya kesepakatan nilai investasi. Namun, yang utama adalah menanamkan persepsi, serta mempererat makna persahabatan, makna sosial dan keagamaan yang hadir antardua negara.

“Jadi kita ingin merubah dulu persepsi, image bahwa Indonesia ini negara maju sehingga jadi jangan ukur semua berapa-berapa investasi, apa kontrak yang kita tandatangani, jangan. Karena itu jangka panjang,” ujarnya.

Berikut pernyataan Presiden Jokowi di Cirebon:
“Waktu beliau datang ke Indonesia, pertama kali datang ke Bogor. Udah kita siapkan rapi. sangat rapi sekali. Tapi Allah berkehendak lain. Begitu beliau masuk ke gerbang Istana, hujan sangat deras sekali. Tapi itu hujan yang berkah, hujan yang barokah bagi kita semua.

Raja Salman masuk ke Istana saya payungi sendiri karena hujan saat itu. Saya payungi. Kemudian muter Istana juga saya setiri sendiri pakai mobil golf yang kecil, saya setiri sendiri.

Yang saya sedikit, hanya sedoikit sekali, agak kecewa, investasi yang diberikan oleh Arab Saudi kepada Indonesia Rp89 trilun, besar sekali. Saat itu saya sudah kaget, Rp89 triliun untuk diberikan ke negara kita Indonesia.

Tetapi saya lebih kaget saat beliau ke Tiongkok, ke China, beliau tanda tangan kurang lebih Rp870 triliun. Padahal saya sudah mayungi saat hujan, saya sudah nyetiri, saya setiri sendiri, saya payungi sendiri. Kok dapatnya lebih kecil. Itu hanya sedikit, tapi hanya sedikit, kecewanya sedikit.

Nanti setelah ini saya tindak lanjuti dengan telepon beliau, telepon Pangeran Mohammad, putra Raja Salman, dan moga-moga Indonesia mendapatkan yang lebih dari yang diberikan pada Tiongkok, China.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya