SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, mengungkapkan alasannya bertanya kepada capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang perubahan batas usia capres-cawapres pada debat perdana capres di KPU pekan lalu.

Anies mengatakan dirinya berniat menanyakan perasaan Prabowo terkait dengan putusan yang menggegerkan publik tersebut. “Saya enggak bertanya tentang langkah, tapi saya bertanya perasaan mendengar itu. Karena kita semua yang mendengar merasakan ada sesuatu yang tidak tepat,” kata Anies dalam forum Uji Gagasan di Universitas Bina Bangsa, Serang, Banten, Kamis (21/12/2023).

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Anies menyebut putusan itu merupakan pelanggaran kode etik berat yang dilakukan Hakim Konstitusi. Dia mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak menuduh bahwa telah terjadi pelanggaran kode etik hakim dalam putusan MK tersebut, karena yang terjadi adalah fakta.

“Itu adalah putusan MKMK, jadi saya nggak nuduh, itu fakta,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, dalam debat capres 2024, Anies Baswedan mempertanyakan bagaimana perasaan Prabowo Subianto terkait putusan MK.

“Prabowo daftar ke KPU setelah MK lalu ada MKMK, bilang keputusan itu ada etik. Setelah ada pencalonan salah setelah etika, apa perasaan bapak ada pelanggaran etika?” tanya Anies dalam Debat Capres di KPU, Selasa (12/12/2023).

Menjawab hal itu, Prabowo mengatakan bahwa soal putusan MK mengenai batas umur cawapres bisa dilihat dari berbagai perspektif.

Berdasarkan masukan dari tim hukumnya, Prabowo mengaku bahwa putusan itu tidak bermasalah dari segi hukum. Bahkan, sudah diberikan tindakan atas putusan itu masih saja diperdebatkan.

“Jadi, mas Anies ya memang sewaktu perkembangan politik itu ada beberapa segi perspektif, jadi tim saya pakar hukum yg mendampingi saya menyampaikan dari segi hukum tidak menjadi masalah, masalah yang dianggap menjadi pelanggaran etika sudah diambil tindakan keputusan, ya, waktu itu yang diberi wewenang kemudian sudah ada tindakan,” jawab Prabowo.

Pertanyaan Anies Baswedan tentang etika itu ternyata berbuntut panjang. Seolah tidak terima dengan pertanyaan tersebut, Prabowo mengungkitnya dalam Rakornas Gerindra, Jumat (15/12/2023). Pada kesempatan itu, dia mengungkit masalah tersebut di depan kader partai. Bahkan sampai tercetus pernyataan ndasmu etik yang kemudian viral di media sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya