SOLOPOS.COM - KERUSAKAN JALAN -- Salah satu bagian ruas jalan Solo-Purwodadi tengah diperbaiki beberapa waktu lalu. DPRD Provinsi Jateng meragukan data Pemprov Jateng mengenai kerusakan jalan yang dinilai terlalu jauh dari kenyataan. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

KERUSAKAN JALAN -- Salah satu bagian ruas jalan Solo-Purwodadi tengah diperbaiki beberapa waktu lalu. DPRD Provinsi Jateng meragukan data Pemprov Jateng mengenai kerusakan jalan yang dinilai terlalu jauh dari kenyataan. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

SEMARANG – Kalangan anggota Komisi D DPRD Jateng mempertanyakan validitas data Pemprov Jateng tentang kerusakan jalan provinsi yang diklaim hanya 0,38% atau sekitar 9,7 km. Pasalnya, menurut anggota Komisi D DPRD Jateng, Sri Praptono, pihaknya banyak mendapatkan keluhan dari masyarakat tentang jalan provinsi yang rusak.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

”Dari pengamatan anggota Komisi D di lapangan juga masih banya ditemukan jalan provinsi yang rusak. Jadi dari mana Pemprov Jateng mendapatkan data jalan rusak hanya 0,38%,” katanya di Semarang, Selasa (17/4/2012). Bila mengacu data SK gubernur No 620/12/2010 yang menyebutkan total panjang jalan provinsi 2.565,621 km, maka jalan rusak hanya 9,7 km.

Padahal, lanjut Sri Praptono, kondisi jalan provinsi di beberapa daerah mengalami kerusakan misalnya di Grobogan, Boyolali-Klaten, Purwokerto-Wonosobo. ”Kami ingin meminta kepastian kebenaran data jalan provinsi yang rusak ini,” tandasnya. Kalau data tersebut benar, sambung ia, maka Pemprov supaya menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk segera melakukan perbaikan jalan rusak itu. ”Sehingga tahun 2013 jalan provinsi sudah mulus tak ada yang rusak,” kata anggota Dewan dari FPKS ini.

Anggota Komisi D lainnya, Hadi Santoso, menyangsikan kerusakan jalan provinsi yang mengbungkan antar kota dan kabupaten di Jateng itu hanya 0,38%. ”Apakah benar jika jalan provinsi yang rusak hanya 9,7 km. Jangan-jangan datanya keliru,” cetus dia Sebab menurut anggota Dewan asal Wonogiri ini di beberapa daerah ruas jalan provinsi kondisinya rusak, banyak berlubang, bergelombang sehingga nyaris tak bisa dilewati mobil dengan gardan rendah.

Hadi mencontohkan jalan provinsi Demak-Godong sepanjang 18,060 km banyak yang rusak, kondisi jalan jalan Gubug-Kapung-Kedungjati sepanjang 21,83 km. Jalan Sruwen-Karanggede sepanjang 17,5 km, Ngadirojo-Giriwoyo sepanjang 36,8 km, Wonogiri-Manyaran-Blimbing sepanjang 31,66 km dan jalan Wuryantoro-Eromoko-Pracimantoro sepanjang 18,0 km. ”Kondisi jalan di sana rusak parah, banyak lubang dan bergelombang,” kata dia.

Penyebab kerusakan jalan provinsi ini, antara lain karena beban kendaraan yang melintas terus meningkat, sedang alokasi anggaran dana pemeliharaan kecil. ”Kami meminta Pemprov segera mengambil langkah-langkah strategis pembenahan infrastruktur jalan ini,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya