SOLOPOS.COM - Macet di jalur Pantura Jawa, wilayah Karawang, Jawa Barat, Jumat (25/7/2014). (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SOLO—Kepadatan kendaraan di jalur pantai utara (Pantura) saat arus mudik berkurang tujuh persen dibandingkan Lebaran tahun sebelumnya.

Banyaknya jalan yang rusak dan amblesnya jembatan Comal, Kabupaten Pemalang diduga menjadi pemicu berkurangnya kepadatan arus lalu lintas di jalur tersebut.

Promosi BRI Peduli Ini Sekolahku, Wujud Nyata Komitmen BRI Bagi Kemajuan Pendidikan

Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono, mengatakan dampak berkurangnya kepadatan kendaraan di jalur Pantura adalah meningkatnya volume kendaraan yang ada di jalur selatan dan tengah.

“Dari tujuh persen kepadatan kendaraan yang berkurang di jalur Pantura tersebut, satu persen di antaranya beralih ke jalur tengah dan enam persen sisanya ke jalur selatan,” jelas  Bambang kepada wartawan usai menggelar evaluasi arus mudik dengan cara teleconference dengan sejumlah daerah di Posko Terminal Tirtonadi, Sabtu (2/8/2014).

Menurut Bambang, pemudik saat ini sudah pandai memilih jalur yang sesuai dengan kebutuhan mereka. “Pemudik mungkin sekarang lebih memilih jalur selatan karena jalannya tidak seramai jalur Pantura. Selain itu ada yang juga yang memilih karena pemandangan lebih bagus, restoran, ketersediaan SPBU dan hal tersebut tergantung referensi masing-masing,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Bambang mengaku tidak ingin jalur Pantura menjadi satu-satunya tumpuan arus mudik. Pihaknya ingin agar di Jawa memiliki fasilitas jalan lain untuk truk yang bisa memperlancar arus lalu lintas. Selain itu, sejumlah jalur alternatif juga harus disiapkan agar arus lalu lintas tidak terhambat jika jalur utama mengalami masalah.

Sedangkan, secara nasional, Bambang mengatakan ada penurunan jumlah pemudik dibandingkan tahun lalu. “Banyak masyarakat yang menunda keberangkatan mudik dan memilih ke kampung halaman usai Lebaran. Hal itu terlihat pada traffic count yang ternyata ada lonjakan tajam pemudik setelah Lebaran, puncaknya pada H+1 dan H+2,” tegasnya.

Bus Gratis

Selain itu, menurutnya, jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor juga mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Rata-rata, pemudik beralih menggunakan kereta api, pesawat dan bus gratis.

Sementara, dalam kunjungannya ke Solo Bambang Susantono juga mengecek kondisi dan suasana arus balik di Terminal Tirtonadi. Bambang juga menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan sejumlah warga dan sopir bus.

Sedangkan, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajad, memprediksi puncak arus balik Lebaran 2014 terjadi pada Sabtu dan Minggu (3/8). Tercatat, pada H+3 Lebaran atau Jumat (1/8), jumlah bus memasuki Terminal Tirtonadi ada 2.070 unit. Sedangkan, jumlah bus yang berangkat ada 1.776 unit.

Jumlah bus yang masuk dan berangkat tersebut lebih banyak dibandingkan H+2 Lebaran atau Kamis (30/7). Pada H+2, jumlah bus memasuki Terminal Tirtonadi ada 1.979 unit. Sedangkan, jumlah bus yang berangkat ada 1.754 unit.

Jumlah penumpang yang tiba di Terminal Tirtonadi pada H+3 Lebaran ada 41.694 orang. Sedangkan, jumlah penumpang yang berangkat ada 32.194 orang.

Jumlah penumpang tersebut lebih banyak dibandingkan H+2 Lebaran. Total, ada 33.784 penumpang yang tiba di Terminal Tirtonadi dan berangkat ada 33.459 penumpang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya