SOLOPOS.COM - Ilustrasi emas pegadaian (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Harga emas, akhir September 2014, turun. Situasi itu menyebabkan penjualan tunai emas di PT Pegadaian Area Solo meningkat.

Deputi Bisnis PT Pegadaian Kantor Area Solo, Suban Fauzin, menyampaikan biasanya masyarakat membeli emas saat harga naik karena ekspektasi masyarakat, harga akan semakin meningkat. Sedangkan saat harga turun, biasanya penjualan ikut turun. Fenomena saat ini menurut Suban karena edukasi dan sosialisasi yang disampaikan PT Pegadaian kepada masyarakat melalui berbagai macam program.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Dia menjelaskan selama ini ada program Namang Kaling (Ketemu Pamong dan Kenal Lingkungan) dengan menyasar masyarakat sekitar kantor pegadaian. Selain itu ada juga Blusinta (Blusukan ke Instansi dan Komunitas) serta Blupastra (Blusukan ke Pasar Tradisional). Melalui program tersebut, pihaknya ingin mengedukasi untuk menginvestasikan uangnya di emas. Menurut dia, emas memang tidak bisa untuk trading tapi investasi yang hingga puluhan tahun ke depan, nilai emas tersebut sama seperti saat ini atau zero inflasi.

“Dari sosialisasi dan edukasi yang kami berikan kepada masyarakat ini sekitar 50% peserta yang kami beri edukasi, tertarik untuk membeli emas,” ungkap Suban saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/10/2014).

Arisan Emas
Saat ini, secara konsisten penjualan emas murni setiap bulannya meningkat 2,5%-3% setiap bulannya. Suban mengatakan kebanyakan yang diminati adalah emas dengan berat 5 gram dan 10 gram. Namun selama harga turun beberapa waktu lalu, penjualan emas 1 gram dan 5 gram meningkat tajam. Menurut dia, dalam sebulan mampu menjual 300 keping emas 1 gram dan 100 keping emas 5 gram.

Kepala Pegadaian Cokronegaran, Nur Wakhid, mengatakan untuk menggenjot penjualan, pihaknya juga mengadakan arisan emas. Program tersebut menyasar komunitas dan bisa dilakukan minimal enam orang.

Meski baru diluncurkan dua bulan, peminatnya cukup banyak, yakni empat kelompok arisan di Pegadaian Cokronegaran dan tiga kelompok di Pegadaian Purwotomo. “Kami sengaja meluncurkan program arisan emas di saat harga emas turun untuk mendongkrak penjualan,” ujar Nur.

Dia menjelaskan emas yang bisa digunakan untuk arisan adalah yang beratnya minimal 5 gram. Khusus untuk arisan emas, anggota bebas biaya penitipan apabila emas diambil jika arisan sudah selesai dan bebas biaya penitipan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya