SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (Dok/JIBI)

Inflasi Solo pada bulan Juli mencapai 0,96%.

Solopos.com, SOLO—Lebaran menyebabkan inflasi Solo pada bulan Juli mencapai 0,96%, lebih tinggi dari inflasi nasional yang hanya 0,93%. Inflasi ini paling banyak disumbang kelompok bahan makanan dan tarif transportasi yang naik selama Lebaran.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, R. Bagus Rahmat Susanto, menyampaikan kelompok bahan makanan dan transportasi, komunikasi, & jasa keuangan saja telah menyumbang inflasi hingga 0,91%. Bahan makanan yang memberi sumbangan paling banyak adalah cabai rawit yang mengalami kenaikan harga hingga 49,78% dengan memberi andil inflasi 0,15%. Bahan makanan lainnya adalah daging ayam ras mengalami kenaikan harga 12,47% dan petai yang naik hingga lebih dari 60%.

Meski begitu, sumbangan inflasi paling banyak adalah perubahan tarif angkutan udara yang memberi andil inflasi hingga 0,28% akibat kenaikan tarif 34,26%. Tarif angkutan antarkota juga naik sekitar 17,41% jika dibandingkan biasanya. Kenaikan tarif ini mengingat banyaknya masyarakat yang mudik sehingga permintaan meningkat tajam.

“Inflasi ini lebih tinggi dari Lebaran tahun lalu yang hanya 0,56%. Hal ini dipengaruhi tingginya harga cabai,” kata Bagus kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (3/8/2015).

Sidak pasar dan pasar murah yang diadakan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Solo dan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo pada tahun ini dinilai tidak berdampak signifikan dalam menekan harga barang di pasar. Hal ini karena tingginya permintaan masyarakat.

Namun untuk bahan makanan seperti bawang merah, telur ayam ras, tomat sayur, dan nangka muda membantu menekan inflasi karena mengalami penurunan harga. Bagus mengatakan meski inflasi naik cukup tinggi jika dibandingkan Juni (0,53%).

Berdasarkan penghitungan year to date (ytd) inflasi Solo cukup rendah, yakni 1,22% jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai 3%.

“Ke depan yang perlu diwaspadai adalah kelompok bahan makanan. Hal ini karena mulai memasuki musim kemarau sehingga menyebabkan kekeringan di sejumlah daerah yang dapat memicu kenaikan harga,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya