SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Akibat kepanikan menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Juni lalu, inflasi di Kota Solo kembali meroket hingga 1,16%.

Inflasi ini naik drastis dari bulan Mei yang saat itu deflasi 0,26%. Dan Solo, masuk dalam daftar 27 kota di Indonesia yang inflasinya berada di atas inflasi nasional, 1,03%.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Kasi Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, Herminawati, menyebutkan meroketnya inflasi bulan Juni dipicu kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, termasuk kebutuhan transportasi. Hal ini pun sudah diperkirakan sebelumnya. Kenaikan harga itu, sudah terjadi sejak sebelum harga baru BBM ditetapkan.

“Jadi kami melihat bahwa inflasi ini lebih banyak dipengaruhi faktor ekspektasi pasar sebelum kenaikan harga BBM. Karena, angka ini merupakan perhitungan hasil survei kami sebelum harga baru BBM di tetapkan,” jelas Herminawati, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Selasa (2/7/2013).

Dia menjelaskan, inflasi Juni kemarin kembali mengerek posisi inflasi tahun kalender, dari 3,8% di triwulan I lalu menjadi 4,11%. Angka ini pun jauh di atas inflasi tahun kalender secara nasional, 3,36%.

“Di wilayah Jateng, Solo mengalami inflasi tertinggi kedua setelah Purwokerto yang mencapai 1,48%.”

Dari data yang diperoleh Solopos.com dari BPS, sepuluh komoditas penyumbang inflasi tertinggi adalah bensin dengan andil inflasi 0,44%, cabai rawit 0,38%, telur ayam ras 0,13%, daging ayam ras 0,07%, beras 0,05%, bahan bakar elpiji 0,04%, angkutan dalam kota 0,03%, angkutan antarkota 0,03%, minyak goreng dan nasi putih.

Kebutuhan pokok ini, menurutnya, sudah naik sejak sebelum ada kenaikan harga BBM. Pihaknya berharap, pedagang tak lagi berspekulasi sehingga kenaikan harga tidak akan terjadi dua kali. Kalau harga bisa naik dua kali, maka konsumen yang akan dirugikan. “Mudah-mudahan, harga yang sudah naik Juni kemarin, pada bulan Puasa ini tidak naik lagi.”

Meskipun, potensi kembali terjadinya inflasi tak bisa dihindarkan. Bank Indonesia (BI) memprediksi, inflasi akan mencapai puncaknya pada Juli-Agustus karena bertepatan dengan momen Puasa dan Lebaran. Sementara, BI pun meyakini dampak kenaikan harga BBM itu hanya akan bersifat temporer, paling tidak sekitar tiga bulan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya