SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Espos) – Perbankan dalam negeri masih menghindari pemberian kredit ke sektor industri tekstil sampai saat ini. Ini membuat industri tersebut kesulitan mencari modal.

Dalam survei perbankan Bank Indonesia (BI) di kuartal IV-2010, disebutkan ada banyak alasan yang menjadi penyebab industri tekstil dihindari oleh perbankan Indonesia sampai saat ini.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

“Harga bahan baku yang berfluktuasi, maraknya produk tekstil impor, dan ketatnya persaingan pada industri tekstil yang diperkirakan akan meningkatkan potensi terjadinya kredit macet,” demikian laporan itu.

Survei BI ini dilakukan dengan sampel dari 43 bank umum yang berkantor pusat di Jakarta dengan pangsa kredit mewakili sekitar 80% dari nilai total kredit bank umum secara nasional.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan, saat ini industri tekstil didera kesulitan akibat kenaikan bahan baku. Hal itu menyebabkan kenaikan modal kerja.

Karena itu, para pelaku industri tekstil sangat membutuhkan suntikan modal saat ini. Namun mereka kesulitan karena perbankan menghindari pemberian kredit baru seperti hasil survei BI di atas.

dtc/try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya