SOLOPOS.COM - Konsep Pesawat N-219 buatan PT Dirgantara Indonesia (DI). (Istimewa/en.wikipedia.org)

Industri pesawat nasional diyakini kembali bangkit dengan pesawat terbaru N219. Berikut keunggulan N219.

Solopos.com, JAKARTA — PT Dirgantara Indonesia (DI) dengan gabungan para engineer angkatan lama yang turut memproduksi Gatotkaca dengan para engineer muda berhasil menyelesaikan rancang bangun atau prototipe pesawat produksi nasional, N219. Kamis (10/12/2015) lalu, PT DI dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengenalkan pesawat N219 kepada publik. Lalu apa yang membuat pesawat ini sudah laris dipesan?

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

“Adik” dari Gatotkaca itu telah masuk tahapan roll­-out dan siap mengikuti serangkaian uji terbang dan sertifikasi. Dengan ukuran pesawat yang lebih kecil, muatan penumpang yang lebih sedikit, dan tipe pesawat yang cenderung berjenis pesawat perintis, N219 yang mulai dikembangkan sejak Maret 2007 itu menjadi harapan baru dalam industri pesawat nasional.

Pesawat N219 berpeluang besar dapat laku di pasaran berdasarkan kajian pasar yang menyebutkan jumlah armada pesawat dengan segmen 10-19 seat telah melewati 25 tahun. Karena itu, akan banyak dipensiunkan karena batas usia operasional pesawat yaitu 30 tahun.

Benar saja, perusahaan penerbangan carter PT Air Born Indonesia menyatakan telah memesan pesawat N219 pada tahap awal sebanyak delapan unit yang rencananya akan mulai dikirim pada akhir 2017, sebelum masuk rencana pemesanan berikutnya sebanyak 40 unit pesawat. Ditemui dalam peresmian N219, Presdir PT Air Born Indonesia Ruel De Leon Nacachi mengungkapkan pesawat twin otter miliknya telah memasuki batas akhir usia masa terbang sehingga perusahaannya bersiap mengganti dengan pesawat yang baru.

“Kami sudah memesan delapan pesawat dengan partnership bersama perusahaan investasi Malaysia. Pesawatnya [N219] cocok untuk menggantikan twin otter. Kedelapan pesawatnya akan kami bagi untuk pertambangan dan perintis di Papua,” ujarnya.

Dia menyatakan pihaknya sudah menandatangani letter of intent (LOI) dengan pihak PT DI dengan harga yang telah disepakati sekitar US$5 juta. Harga itu, menurutnya, lebih kompetitif dibanding pesawat twin otter keluaran terbaru. “Twin otter keluaran terbaru sekitar US$8 juta. Tetapi [N219] ini lebih bagus, performance-nya ini lebih unggul, dari tenaganya, teknologinya. Dengan kapasitas yang lebih banyak dan jumlah kapasitas kargo lebih besar,” sebutnya.

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengatakan pesawat N219 dirancang sesuai dengan kondisi daerah terpencil di Indonesia yang ditujukan untuk konektivitas daerah-daerah terpencil, landasan pendek, dan topografi yang berbukit, misalnya seperti wilayah di Papua.
“N219 dapat menjawab permasalahan di wilayah seperti itu. Pesawat ini mampu terbang dengan landasan kurang dari 800 meter dan mampu bermanuver di daerah berbukit,” tuturnya.

Inilah Spesifikasi Pesawat N219 dan Keunggulannya

Mesin: sepasang engine PT6-420
Kemampuan daya jelajah: 1580 NM
Kecepatan maksimal: 213 knots

Keunggulan dibanding kompetitor:
1. Harga lebih murah dibandingkan dengan kompetitor yang ada, serta biaya operasi dan pemeliharaan yang rendah.
2. Memiliki kemampuan short take of landing dan mudah dioperasikan di daerah terpencil.
3. Bisa self starting tanpa bantuan ground support unit.
4. Menggunakan teknologi aerodinamik yang lebih modern.
5. Memiliki kabin terluas di kelasnya.
6. Multihop capability fuel tank, teknologi yang memungkinkan pesawat tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya.
7. Kecepatan (speed) yang lebih tinggi dibandingkan dengan kompetitor, yaitu maksimal sampai sekitar 210 knot.
8. Stall speed-nya di angka 59 knot, artinya cukup rendah tapi pesawat bisa terkontrol jika masuk ke wilayah bertebing di antara pegunungan yang membutuhkan pesawat bermanuver dalam kecepatan rendah.
9. Bisa membawa maksimal sebanyak 12 penumpang untuk wilayah dengan ketinggian 5.000-6.000 feet, di mana jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan kompetitor.
10. Dilengkapi terrain alerting and warning system untuk mendeteksi jika mendekati perbuktikan dengan visualisasi 3D sehingga pilot bisa melihat secara langsung kondisi perbukitan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya