SOLOPOS.COM - Wisatawan mancanegara asal Italia memasuki Pendapa Ageng Pura Mangkunegaran, Solo, Kamis (7/8/2014). (JIBI/Solopos/Dok.)

Industri pariwisata Indonesia tidak menyasar wisatawa Afrika, kecuali Mesir.

Solopos.com, JAKARTA—Jarak yang terlalu jauh antara Indonesia dengan negara-negara di Afrika membuat pemerintah tidak menyasar turis asal benua tersebut untuk meningkatkan jumlah wisatawan di dalam negeri dalam pengembangan industri pariwisata.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Arief Yahya, Menteri Pariwisata, mengatakan pemerintah hanya menyasar wisatawan benua Afrika yang berasal dari Mesir untuk menggenjot devisa dari sektor pariwisata. Mesir, oleh pemerintah Indonesia dikelompokkan ke dalam negara Timur Tengah yang memiliki potensi wisatawan.

“Negara Afrika itu baru Mesir yang masuk ke dalam radar kami, karena kami memasukkannya ke dalam Timur Tengah,” katanya di JCC, Jakarta, Minggu (19/4/2015).

Arief menuturkan selama ini 75% wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia berasal dari negara Asia dan Australia. Hal tersebut membuat pemerintah terus berupaya meningkatkannya dengan memberikan fasilitas bebas visa.

Menurutnya, pemerintah mempertimbangkan dua aspek, yakni jarak tempuh dan daya beli masyarakatnya. “Ada negara yang jaraknya jauh, tetapi daya belinya besar, tetapi juga ada negara yang jaraknya jauh tetapi daya beli masyarakatnya rendah,” ujarnya.

Dia juga menyebutkan pihaknya sempat mendapat usulan untuk menyasar pasar wisatawan dari Afrika Selatan, karena ada tokoh masyarakat asal Makasar yang dihormati.

Bebaskan Visa
Pemerintah sebelumnya menargetkan peningkatan jumlah wisatawan dalam lima tahun ke depan. Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebelumnya mengatakan akan menambah jumlah negara yang mendapatkan fasilitas pembebasan visa kunjungan singkat. Selama ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang peling sedikit memberikan fasilitas tersebut.

“Negara tetangga saja sudah ada yang memberikan bebas visa kepada 160 negara, kemarin Indonesia baru 15 negara,” katanya.

Presiden Jokowi menuturkan fasilitas bebas visa akan membuka peluang pertumbuhan sektor pariwisata, karena wisatawan mancanegara tidak lagi perlu repot mengurus izin tinggal saat mendatangi Indonesia. Menurutnya, tambahan 30 negara yang diberikan fasilitas bebas visa kemarin masih relatif sedikit apabila dibandingkan dengan negara lain yang secara geografis berada dekat Indonesia.

Untuk itu, pemerintah akan kembali melakukan seleksi dan kalkulasi negara lain yang akan mendapatkan bebas visa ke Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya