SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Indonesia terpaksa melakukan impor garam karena produksi garam yang dihasilkan Indonesia tak mencukupi, apalagi saat musim hujan. Salah satu negara sumber utama impor garam Indonesia adalah Australia.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian Bayu Khrisnamurti ketika ditemui dalam acara seminar Rabobank bertajuk Role and Agriculture Industry di Hotel Nikko, Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (13/10).

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

“Dia (Australia) menggunakan pipa ke laut hingga kedalaman 5 km, masuk ke dalam sehingga air lautnya bersih. Terus dipompa di pabrik khusus nah itu investasinya miliaran dolar maka dia jadi produsen terbesar garam di dunia,” katanya.

Bayu mengakui, Australia saat ini terkenal sebagai pengekspor garam terbesar di dunia dengan pabriknya yang berteknologi tinggi.

Karena itu, pemerintah saat ini tengah mencari investor baru di sektor garam yang bisa membangun pabrik berteknologi tinggi. Ini dilakukan untuk meningkatkan produksi garam dalam negeri.

Seperti diketahui pemerintah kembali membuka keran impor garam sebesar 150.000 ton mulai Oktober hingga Desember 2010. Keran impor ini terpaksa dibuka karena cuaca hujan terus-menerus mengurangi produksi garam dalam negeri.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya