SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengonsumsi oksigen. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan bahwa pemerintah telah mempermudah akses impor oksigen untuk penanganan Covid-19. Berbekal kebijakan itu, Indonesia bakal memperoleh pasokan dari Taiwan.

“Jadi [impor] dari Taiwan ini sudah jalan,” kata Lutfi tanpa memperinci volume impor saat berbicara dalam konferensi pers virtual, Senin (5/7/2021).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Lutfi menjelaskan fasilitas kemudahan impor oksigen sendiri telah sesuai dengan usulan Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB). Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menerbitkan daftar barang penting yang dibebaskan dari bea masuk dalam rangka penanganan Covid-19.

Baca Juga: Tak Mau Dikalahkan Tiktok, Instagram Kini Bukan Hanya Berbagi Foto

“Saya bisa pastikan bahwa oksigen ini sudah masuk ke dalam list dan mudah-mudahan tidak ada permasalahan untuk kegiatan pengadaan, terutama yang lintas batas negara,” imbuhnya.

Dia pun menyebutkan kemudahan pengadaan lintas negara ini berlaku untuk pasokan dari berbagai negara. Di sisi lain, dia juga menyebutkan Kementerian Perdagangan akan turut serta menjamin kelancaran distribusi obat-obatan dan alat kesehatan.

“Alat kesehatan dan obat-obatan akan menjadi prioritas, terutama saat PPKM Darurat. Kami memastikan semua [barang] yang ada terdistribusi ke masyarakat,” kata Lutfi.

Tata Niaga Oksigen

Terpisah, Plt. Direktrur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana menyebutkan bahwa tata niaga oksigen diatur dalam Permenkes No. 60/2017 tentang Pengawasan Tata Niaga Impor Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diasnotik Vitro dan Pembekalan Kesehatan Rumah Tangga.

Di sisi lain, Indonesia tercatat masih melakukan impor oksigen dengan kode HS 280440000 dengan volume 3.631 ton pada 2016 dan berangsur turun menjadi hanya 1.258 ton pada 2020.

“Negara pemasok utama oksigen ke Indonesia pada 2020 adalah Singapura dengan pangsa 99,5 persen dan sisanya dari China dan Amerika Serikat,” kata dia.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya