Solopos.com, SOLO — Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sebelas Maret atau BEM UNS Solo menolak pemberian penghargaan UNS Award kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali.
Penghargaan bertajuk Parasamya Anugraha Dharma Bhakti Upa Sarwasadha tersebut akan diberikan pada Dies Natalis ke-47 UNS. Ini merupakan penghargaan tertinggi atas kepeloporan dalam pengembangan kemasyarakatan dan kemanusiaan di bidang keolahragaan.
Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024
BEM UNS menganggap tidak ada indikator yang jelas mengapa Zainudin Amali selaku Menpora layat mendapat penghargaan tersebut. “Dengan itu, atas ketidakjelasan pemberian penghargaan ini, kami menolak pemberian penghargaan tersebut dengan berbagai alasan yang dapat disimak pada surat berikut,” tulis BEM UNS melalui akun Instagram @bemuns, dikutip Sabtu (4/3/2023).
Presiden BEM UNS Solo 2023, Hilmi Ash Shidiqi, mengkonfirmasi pihaknya menolak pemberian penghargaan itu melalui pernyataan sikap yang tertuang di dalam surat. “Kemarin kami sudah menyurati langsung Rektor, Ketua Senat, dan Ketua Majelis Wali Amanat [MWA] Kampus,” kata Hilmi kepada Solopos.com, Sabtu (4/3/2023).
Dia mengatakan semua surat telah kami diberikan secara langsung dan diterima oleh pihak-pihak yang ditujukan. “Kecuali surat MWA, yang menerima bukan Ketua MWA tapi Wakil ketua MWA,” kata dia.
Berikut ini beberapa poin alasan BEM UNS Solo menolak penghargaan untuk Zainudin Amali yang tertulis di surat pernyataan sikap 013/UN27/40/KM/2023 tertanggal 3 Maret 2023:
- Tidak terdapatnya parameter yang jelas dalam pemberian penghargaan “Parasamya Anugraha Dharma Bakti Upa Sarwasadha” sebagai tanda kepeloporan atas pengembangan kemasyarakatan dan kemanusian di bidang keolahragaan.
- Tidak cukupnya prestasi Zainudin Amali yang berkaitan dengan pengembangan kemasyarakatan dan kemanusian di bidang keolahragaan nasional Indonesia. Hal ini didasarkan atas kecenderungan Menpora dalam mengelola sebagian cabang olahraga saja dan kelalaiannya atas peraturan antidoping dunia.
- Berimplikasi terdapatnya unsur politik atas pemberian penghargaan “Parasamya Anugraha Dharma Bhakti Upa Sarwasadha ” kepada Zainudin Amali oleh Universitas Sebelas Maret.
- Atas tragedi kemanusian di Kanjuruhan, Zainudin Amali secara terbuka telah memberikan pernyataan bahwa suporter merupakan aktor yang bersalah tanpa memperhatikan keterlibatan aparat dalam tragedi kemanusia tersebut.
- Zainudin Amali selaku Menteri Pemuda dan Olahraga sampai saat ini belum sepenuhnya menggunakan otoritasnya untuk memutuskan tanggung jawabnya atas tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan. Alih-alih menyelesaikan perkara tersebut, Zainudin Amali justru mengambil jabatan sebagai Wakil Ketua 1 PSSI dan atas wacana yang telah kuat berkembang memilih mundur sebagai Menpora.
- Potensi nama baik Universitas Sebelas Maret akan dipertaruhkan jika publik mengetahui bahwa kampus memberikan penghargaan “Parasamya Anugraha Dharma Bhakti Upa Sarwasadha” sebagai kepeloporan atas pengembangan kemasyarakatan dan kemanusiaan di bidang keolahragaan kepada Zainudin Amali yang belum menuntaskan tanggung jawabnya atas tragedi kemanusiaan yang telah disebutkan di atas.
Diberitakan sebelumnya, UNS Solo memang akan memberikan penghargaan UNS Award kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali pada Dies Natalis atau hari jadi UNS yang akan digelar Sabtu (11/3/2023) mendatang.
Rektor UNS Solo, Jamal Wiwoho, ketika jumpa pers, Selasa (7/2/2023), mengatakan penghargaan itu didasarkan pada dedikasi Zainudin dalam bidang olahraga. “Memberikan kontribusi dalam kepeloporan kemasyarakatan, kemanusiaan, dalam bidang olahraga di tingkat nasional,” kata dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
