SOLOPOS.COM - SAPI LOKAL -- Suasana pasar hewan di Wuryantoro, Wonogiri saat hari pasaran beberapa waktu lalu. Para pedagang sapi lokal mengeluhkan anjloknya harga karena banyaknya impor sapi, khususnya dari Australia. (JIBI/SOLOPOS/Suharsih)

SAPI LOKAL -- Suasana pasar hewan di Wuryantoro, Wonogiri saat hari pasaran beberapa waktu lalu. Para pedagang sapi lokal mengeluhkan anjloknya harga karena banyaknya impor sapi, khususnya dari Australia. (JIBI/SOLOPOS/Suharsih)

WONOGIRI – Dirjen Pengolahan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementerian Pertanian, Zaenal Bahrudin, berencana mengatur impor sapi agar tidak merugikan peternak lokal. Pihaknya akan mencari sistem perdagangan yang pas agar peternak Indonesia tidak jatuh. Jadi, swasembada daging yang merupakan program nasional juga tidak ditinggalkan.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Pihaknya tidak bisa menghentikan impor sapi karena beberapa negara asing merasa keberatan atas rencana pemerintah itu. Jika rencana itu dilakukan, Indonesia juga akan disalahkan dalam perdagangan internasional.

“Ada tujuh negara yang memprotes kebijakan itu terutama negara maju, salah satunya Amerika Serikat. Menyetop impor tidak boleh dilakukan karena akan disalahkan dalam perdagangan internasional,” terangnya saat mengunjungi pabrik pakan ternak kelompok tani ternak Ngudi Rojo Koyo di Desa Manjung, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri.

Untuk itu, pihaknya bisa menjalin kerja sama pengaturan impor sapi dengan cara lain. Seperti membuka investasi agar mereka dapat menanamkan modalnya di Indonesia dalam usaha perkembangbiakan sapi. Apalagi, lanjut dia, harga daging sapi impor cenderung lebih murah karena peternak di negara asing mengembangbiakkan bibit unggul. Bobot sapi unggul bisa bertambah dua hingga tiga kilogram per hari, sedangkan bobot sapi lokal hanya bertambah satu kilogram per hari. Selain itu, mereka juga mempunyai lahan yang luas untuk menggembala sapi.

Saat itu, para peternak desa setempat juga mengeluhkan lesunya perdagangan sapi lokal. Jatuhnya harga sapi lokal disebabkan oleh masuknya sapi impor. “Kami berharap pemerintah bisa menghentikan impor sapi karena pasar ternak sapi saat ini menjadi lesu setelah masuknya sapi dari Australia,” kata seorang anggota kelompok tani ternak Ngesti Rahayu di desa setempat, Supardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya