SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Cilacap (Solopos.com)–Kantor Imigrasi Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), menduga 52 imigran asal Iran dan Irak yang saat ini ditampun di Hotel Kebon Manis,  Cilacap merupakan rombongan pencari suaka.

“Kalau dilihat dari bukti-bukti yang ditemukan, mereka merupakan para pencari suaka yang diduga hendak menuju Australia melalui Pulau Christmas,” kata Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Cilacap, Samsu Rizal, di Cilacap, Rabu (27/4/2011).

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Dalam hal ini, ujar Rizal, lima di antara para imigran tersebut diketahui memiliki kartu United Nations High Commissioner for Refugees-UNHCR (organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menangani pengungsi–red.).

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga menemukan dua paspor, satu di antaranya berupa paspor keluarga yang terdiri atas tiga orang.

Kendati demikian, dia menuturkan pihaknya akan mengkonfirmasi UNHCR terkait kartu-kartu tersebut.

“Kami juga telah menghubungi perwakilan UNHCR maupun IOM (International Organization for Migran) di Jakarta yang rencananya akan tiba di Cilacap malam ini,” lanjutnya.

Dia mengakui pihaknya kesulitan untuk mendata para imigran tersebut karena tidak ada yang bisa berbahasa Inggris.

“Kalaupun ada, satu orang tapi juga tidak lancar sehingga sering kali tidak nyambung,” jelas dia.

Akan tetapi berdasarkan pendataan yang dilakukan, imbuh dia, para imigran ini terdiri atas 27 laki-laki, 17 perempuan dan delapan anak-anak.

Menurut dia, satu orang di antara imigran tersebut diketahu berkewarganegaraan Maroko.

“Kami belum bisa mengetahui secara pasti berapa jumlah imigran yang berasal dari Irak maupun Iran karena mereka menolak untuk didata. Mereka ingin didampingi oleh UNHCR atau IOM,” bebernya.

Terkait upaya yang akan dilakukan para imigran tersebut, dia mengatakan, pihaknya masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pusat.

“Kami masih menunggu koordinasi dari pusat, mereka akan ditempatkan di mana,” imbuhnya.

Saat ditemui di tempat penampungan (Hotel Kebon Manis, red.), salah seorang imigran mengaku bernama Maula dan berasal dari Iran.

“Iran, no Irak (Iran, bukan Irak),” ucap dia dalam Bahasa Inggris yang pas-pasan.

Akan tetapi ketika ditanya apakah akan pergi ke Australia, dia justru menjawab Belanda atau Jerman.

“No Australia, I go to Holland or Germany (tidak Australia, saya akan pergi ke Belanda atau Jerman,” katanya sambil pergi meninggalkan wartawan.

Bahkan di tempat itu, wartawan sempat direpotkan oleh ulah beberapa imigran yang meminta difoto.

Ketika mengetahui fotonya kurang bagus, para imigran ini minta agar foto tersebut dihapus dan difoto ulang.

Sementara itu sejumlah petugas Imigrasi Cilacap juga mengaku direpotkan oleh para imigran ini karena saat dipindah dari Rumah Detensi ke Hotel Kebon Manis pada Selasa (26/4/2011) malam, mereka berebut kamar.

Menurut para petugas, hal itu disebabkan tidak adanya sosok yang dituakan oleh para imigran tersebut.

“Mereka merasa sama derajatnya sehingga ketika sampai di sini (hotel–red.) saling berebut kamar yang ada AC-nya. Mereka tidak mau pakai kamar yang tidak ber-AC,” terang seorang petugas.

(Antara/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya