SOLOPOS.COM - Imigran Iran di Kantor Imigrasi Malang (Foto detikcom)

Imigran Iran di Kantor Imigrasi Malang (Foto detikcom)

MALANG- Belasan imigran asal Iran terdampar di Pantai Lekok Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan, diperiksa di kantor Imigrasi Malang. Dari hasil pemeriksaan, mereka memiliki dokumen resmi. Bahkan, Visa On Rival (VOR) dari Bandara Soekarno Hatta masih berlaku.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

“Dari 13 imigran asal Iran, 12 orang miliki dokumen resmi serta VOR dari Bandara Soekarno Hatta,” kata Kepala Kantor Imigrasi Malang Sutopo Budi Rahayu ditemui di kantornya Jalan Panji Suroso, Sabtu (9/6/2012).

Pihaknya mengusulkan kepada Dirjen Imigrasi untuk mengeluarkan penangkalan bagi imigran asal Iran, agar tidak dapat kembali masuk ke tanah air. “Ada usulan diberikan stempel merah atau deportasi kepada imigran Iran itu,” sambungnya.

Sebelumnya, sebanyak 19 imigran asal Iran dan Irak dibawa ke Kantor Imigrasi Malang untuk menjalani pemeriksaan. Dari jumlah itu 13 orang asal Iran terdiri dari delapan orang berjenis kelamin laki-laki dan lima orang perempuan. Sisanya, 6 orang merupakan imigran asal Irak, meliputi tiga orang perempuan dan laki-laki.

“Yang asal Irak tak memiliki dokumen ditambah satu asal Iran, jadi total ada tujuh orang. Selain orang dewasa juga ada dua anak-anak,” imbuh Sutopo.

Ia menambahkan, hasil pemeriksaan mengungkap, para imigran ini akan menuju Australia. Sebelumnya, mereka menumpang perahu yang kemudian terdampar di Pantai Lekok. “Mau mencari negara ketiga yakni Australia menumpang perahu,” imbuhnya.

Penangkapan para imigran itu, lanjut dia, berdasar laporan masyarakat, dibantu aparat keamanan pihaknya hanya mampu mengamankan 19 imigran. “Sisanya lari,” tandasnya.

Menurut Sutopo, proses pemeriksaan sedang dilakukan untuk melengkapi berkas berita acara sebelum dibawa ke Rudenim di Bangil, Pasuruan pekan depan.

Dari pantauan detiksurabaya.com, belasan imigran itu harus berbagi tempat agar bisa beristirahat di ruang sel Kantor Imigrasi Malang. Ruangan yang sempit hanya mampu menampung 10 orang, membuat mereka rela duduk berhimpitan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya