SOLOPOS.COM - Peserta tes pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) guru sedang mengerjakan soal tes di SMAN 1 Purwodadi, Senin (13/9/2021). (Solopos.com/Arif Fajar S)

Solopos.com, SOLO–Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah atau PDM Solo Joko Riyanto mengatakan para guru sekolah Muhammadiyah di Solo harus mengundurkan diri jika hendak mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK.

“Karena guru-guru yang sudah 20 tahun di sekolah Muhammadiyah, sudah senior lah, itu semua kalau ikut seleksi CPNS atau PPPK membuat Muhammadiyah kehilangan tokoh-tokoh guru. Secara pribadi, finansial dengan keterima di sana memang jauh lebih baik, tetapi kami tegaskan kalau mau mendaftar itu harus mengundurkan diri terlebih dahulu,” ujar Joko saat diwawancara wartawan di SMP N 10 Solo, Selasa (3/10/2023).

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Joko menambahkan hal ini adalah bentuk integritas guru Muhammadiyah terlepas akan diterima sebagai PPPK atau tidak. Dia mengakui, upaya ini dilakukan agar Muhammadiyah memiliki kader yang istikamah dan bisa mengembangkan potensinya secara optimal di bawah naungan mereka.

Joko mengatakan seleksi PPPK yang mengharuskan syarat sertifikat membuat pendaftar akan mengerucut kepada pengajar senior dan bersertifikat. Menurut dia, jika sekolah-sekolah Muhammadiyah kehilangan sosok-sosok tersebut bisa membuat sekolah kesulitan mencari pengisi jabatan strategis seperti wakil kepala sekolah maupun yang lainnya.

Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah 23 Semanggi Solo, Nurul Mai Saroh, mengatakan di tempatnya mengajar tidak ada pergolakan dari para guru mengenai edaran tersebut.

“Alhamdulillahnya di sini yang sudah bersertifikasi tidak ada yang mendaftar PPPK, jadi masih aman. Kalau dulu ada beberapa yang mendaftar dan belum lolos, kalau dilihat kan syarat sertifikasi jadi syarat utama ya, yang didahulukan pasti yang sudah bersertifikat jadinya,” ujar Mai saat diwawancara wartawan di ruangannya, Rabu (4/10/2023).

Menurut dia, mengajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah menjadi bagian dari ibadah sehingga meskipun gajinya kecil bisa berkah bagi para guru yang mengajar di sana.

Dia sendiri tidak takut jika sekolah-sekolah Muhammadiyah kekurangan guru, karena lulusan dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah setiap tahunnya masih banyak.

Mai juga mengatakan sudah beberapa tahun tidak ada guru di SD Muhammadiyah 23 Semanggi yang mendaftar seleksi PPPK atau CPNS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya