SOLOPOS.COM - Guru dan siswa SMPN 11 Solo saat berfoto bersama di lapangan sekolah seusai mengikuti sosialisasi persiapan Festival Literasi Keberagaman, Rabu (5/6/2024). (Fanisa Tasya Nabilla)

Solopos.com, SOLO – Dalam rangka memperkuat nilai-nilai toleransi terhadap keberagaman, Solopos Institute menggelar program Jurnalisme Toleransi Keberagaman dengan menyasar delapan SMP dan empat SMA/SMK di Soloraya, salah satunya SMPN 11 Solo. Program ini sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu pada 2023.

Kombinasi apik antara toleransi keberagaman dengan jurnalistik ini membawa perubahan bagi warga SMP yang terletak di Jl. Sungai Serang I No. 313, Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo ini.

Promosi Fokus Segmen UMKM & Ultra Mikro, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Hal tersebut dikatakan oleh salah satu siswa, Muhammad Rendhy Septiawan, 14. Ia menilai tingkat toleransi di lingkungan sekolah meningkat dari sebelumnya.

“Saya sudah mengikuti workshop tentang toleransi ini. Awalnya saya ingin tahu gimana caranya biar teman-teman lebih toleran. Tidak hanya dalam perbedaan agama dan budaya, tapi juga yang lain seperti gender, kesukaan, dan warna kulit,” ucapnya kepada Solopos.com, Rabu (5/6/2024).

Remaja yang menjabat sebagai Ketua OSIS SMPN 11 Solo ini mengaku pernah mendapatkan perundungan secara verbal. Perlakuan tidak menyenangkan itu didapatkan lantaran ia lebih suka mengikuti ekstrakurikuler (ekskul) di bidang seni, misalnya seni tari. Padahal mayoritas teman-teman laki-lakinya lebih memilih ekskul olahraga.

“Dulu saya merasa beda dengan teman-teman karena memiliki pilihan ekskul yang tidak seperti mereka. Ada yang bilang kenapa sih kok laki-laki ikutnya seni, bukan olahraga,” tuturnya menirukan perkataan temannya.

Namun, semenjak ada program ini ia jauh merasa lebih percaya diri. Selain itu teman-temannya dapat lebih menghargai, meskipun masih ada yang mempertanyakan hal tersebut namun frekuensinya sudah jarang.

“Sekarang sudah menurun, sudah enggak sering seperti dulu lagi,” tutur Rendhy.

Rendhy berusaha menularkan nilai toleran kepada teman-temannya seperti apa yang sudah ia dapatkan di program Jurnalisme Toleransi Keberagaman ini. Ia mengatakan setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan perbedaan.

“Sebagai agen perubahan, saya ingin ikut mengubah statement dan pola pikir teman-teman lain  menjadi lebih maju. Sesama teman harus bisa menghargai terutama untuk fisik dan gender,” katanya.

Pihak guru pun turut andil menggaungkan toleransi. Caranya dengan menyisipkan materi toleransi dalam kegiatan belajar mengajar karena sejalan dengan visi sekolah. Hal ini disampaikan oleh salah satu guru yang menjadi fasilitator, Vivi Novianita.

“Visi sekolah ini adalah beriman, berilmu, berkarakter, dan berbudaya lingkungan. Toleransi ini masuk ke dalam visi berkarakter dan beriman. Pokoknya materi itu kita masukkan sedikit-sedikit, alhasil sekarang sudah banyak anak yang lebih percaya diri jika merasa ada kekurangan,” ucapnya.

Tak hanya siswa, Vivi menjelaskan guru menjadi lebih aware untuk selalu mengajarkan nilai toleransi kepada siswanya. Ia masih menilai banyak menemukan siswa yang bercanda ejek-ejekan terutama masalah fisik.

“Kalau untuk guru perubahannya yang paling kentara dalam bersikap menangani anak-anak. Utamanya dalam bullying fisik. Mereka menjadi lebih gencar mengajarkan bagaimana siswa semakin menanamkan bahwa semua anak yang lahir itu spesial, memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri,” katanya.

Ia menilai program ini sangat menarik dan materi yang disampaikan sangat relate untuk anak-anak zaman sekarang. Bahkan kepala sekolah memberikan tanggapan positif dan menghendaki agar disebarluaskan ataupun dimasukkan ke dalam kegiatan-kegiatan sekolah lainnya.

“Akan kita sisipkan di kegiatan lain misalnya seperti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK). Rencana terdekat tahun ajaran baru besok ini akan dibentuk ekskul jurnalistik. Kita ingin memiliki produk buletin baik online maupun cetak,” ucap guru 48 tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya