SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes bagi para calon pemagang luar negeri yang digelar Ikopin (ikopin.ac.id)

Solopos.com, JAKARTA — Institut Koperasi Indonesia (Ikopin) di Jatinangor, Jawa Barat mulai tahun ini mempersiapkan mahasiswa aktif  mengikuti program magang di berbagai koperasi besar dunia dalam upaya membangun jaringan usaha dan peluang lain dengan koperasi Indonesia.

Muhammad Taufiq, Ketua Yayasan Ikopin, Selasa (3/9/2013), mengatakan mahasiswa yang akan dikirim mengikuti program magang tersebut diprioritaskan bagi yang telah memasuki kurikulum pendidikan akhir. ”Mereka rencananya ditempatkan pada koperasi yang tercatat masuk 300 koperasi besar dunia. Kami sudah membuka komunikasi dengan mereka, dan siap menerima mahasiswa Ikopin,” katanya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Jakarta.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Menurutnya, banyak hal positif yang bisa diraih Indonesia melalui program magang pada koperasi bersakala internasional tersebut. Selain bisa meningkatkan skil mahasiswa Ikopin untuk selanjutnya terjun ke masyarakat, mereka diharapkan membuka peluang usaha. Paling tidak, katanya, mahasiswa yang dikirim atas biaya Ikopin, bisa memanfaatkan berbagai peluang usaha bagi koperasi-koperasi di Indonesia. Khususnya untuk membuka jalur usaha yang dampaknya pasti saling memberi menguntungkan.

Melalui mahasiswa, akan terkomunikasikan apa saja usaha atau komoditas yang bisa digarap dan dikembangkan melalui kerja sama antar koperasi. Itu sebabnya Ikopin akan menempatkan mahasiswanya mengikuti propgram magang pada koperasi skala dunia. ”Apabila pengiriman dilakukan secara rutin setiap tahun, maka jumlah ahli koperasi Indonesia akan terus bertambah yang dididik melalui Ikopin. Jika kami mampu mengirim 30 mahasiswa setiap tahun, akan membawa kesuksesan bagi perkoperasian Indonesia.”

Muhammad Taufiq beranggapan beragam pengalaman yang digali mahasiswa tersebut, pasti bisa diimplementasikan di Indonesia. Kendala yang harus dituntasakan Ikopin sebelum mahasiswa mengikuti program magang hanya meningkatkan kemampuan bahasa. Jika negara tujuan secara umum terbiasa menggunakan bahasa internasioanl, Inggris, akan memudahkan pengiriman. Apabila tidak, maka Ikopin akan terlebih dulu meningkatkan pemahaman bahasa negara tujuan.

”Penguasaan bahasa nasional negara tujuan perlu dikuasai mahasiswa magang untuk memperlancar dan mempermudah komunikasi. Termasuk untuk memahami seluk beluk dan strategi khusus yang dipakai negara tersebut,” tutur Taufiq.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya