SOLOPOS.COM - Lowongan kerja di proyek ibu kota nusantara (IKN) baru disebut membutuhkan ratusan ribu orang. (Ilustrasi/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA—Salah satu landasan pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur adalah karena lokasi yang diklaim aman dan minim ancaman bencana. Meski demikian, IKN Nusantara disebut tak sepenuhnya bebas dari bencana.

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun berupaya meminimalisir risiko secara struktural atau pembangunan konstruksi fisik maupun nonstruktural. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa dalam upaya mitigasi struktural, pihaknya membangun infrastruktur kawasan IKN dengan mengedepankan tiga aspek, yaitu menjamin kualitas, menjaga kelestarian lingkungan, dan memperhatikan estetika.

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Pertama menjamin kualitas. Misalnya, dalam membangun jalan tol menuju Kawasan IKN harus lebih baik dari jalan di tempat lain,” kata Basuki melalui keterangan resminya, Minggu (20/11/2022).

Baca Juga William Wongso Pastikan Semua Makanan KTT G20?Halal

Basuki menuturkan, pemerintah juga telah meminta dukungan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk memberikan supervisi dalam pekerjaan tersebut sehingga jaminan kualitas pun tidak main-main. Kedua, dalam menjaga kelestarian lingkungan, PUPR melakukan mitigasi potensi bencana longsor, antara lain dengan mempertahankan ruang hijau lebih dari 75% dari 6.600 hektare luas area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Selain itu, memasang sensor monitoring pergerakan tanah, membangun dengan mengikuti topografi dan kontur berondulasi dengan memanfaatkan cekungan untuk embung, dan merancang jalan dengan kemiringan kurang dari 10%. Selanjutnya, juga dilakukan mitigasi potensi bencana banjir dan smart water management dengan menampung air hujan dalam tanki bawah tanah yang diolah dan dimanfaatkan untuk penyiraman taman, pengurasan saluran, dan pembersihan jalan.

“Semua kembali ke lingkungan, agar tidak semua dibetonisasi, itu idenya. Oleh karenanya, didesain betul sejak awal untuk melestarikan lingkungan,” jelasnya.

Baca Juga Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terbaik di Antara G20

Ketiga, untuk menjamin estetika lingkungan, Basuki memastikan penebangan pohon dalam pembangunan infrastruktur IKN akan dilakukan seminimal mungkin. Sebaliknya, menanam pohon akan masif dengan kanopi lebar atau luas, serta menata lanskap dan taman.

Hal ini merupakan upaya mewujudkan IKN sebagai kota dalam hutan (smart forest city). “Kami menekankan betul kepada penyedia jasa, konsultan manajemen maupun konsultan supervisinya untuk memperhatikan kualitas, melestarikan lingkungan dan meningkatkan estetika. Memang tidak gampang untuk mengubah itu. Jadi jangan dibiarkan operator alat berat berjalan sendiri, semua harus dipandu,” imbuhnya.

Selanjutnya, untuk mitigasi nonstruktural, langkah-langkah yang telah dilakukan, antara lain perencanaan dan desain pembangunan IKN dengan mengacu pada Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) infrastruktur tahan gempa, pengurangan emisi karbon dan menjaga iklim mikro kawasan dengan menerapkan prinsip-prinsip bangunan gedung hijau. Lebih lanjut, Basuki mengatakan, semua pihak ikut serta bertanggung jawab atas kualitas, kondisi lingkungan dan estetika di IKN. Dalam hal ini, PUPR mengajak para insinyur di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk berperan aktif, baik sebagai perencana, pelaksana konstruksi, maupun pengawas pekerjaan konstruksi.

 

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul IKN Nusantara Tak Sepenuhnya Bebas Bencana, PUPR Siapkan Mitigasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya