SOLOPOS.COM - Suasana sebuah kios penjual ikan di Pasar Gede, Solo. Para pedagang ikan segar saat ini hanya menjual ikan air tawar dan ikan dari tambak, karena pasokan ikan laut kosong akibat cuaca buruk selama beberapa hari sehingga nelayan tidak berani melaut. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Suasana sebuah kios penjual ikan di Pasar Gede, Solo. Para pedagang ikan segar saat ini hanya menjual ikan air tawar dan ikan dari tambak, karena pasokan ikan laut kosong akibat cuaca buruk selama beberapa hari sehingga nelayan tidak berani melaut. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO — Kelangkaan komoditas ikan laut terjadi di Pasar Gede sejak sepekan terakhir. Minimnya pasokan ikan laut itu membuat omzet pedagang di pasar tersebut turun.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pedagang ikan di Pasar Gede, Yatmi, 53, mengatakan kelangkaan ikan laut itu membuat pedagang hanya menjual ikan air tawar dan udang hasil tambak. Ikan air tawar yang ia jual seperti bandeng, kakap merah, gurami, lele dan patin. Akibatnya, omzet penjualan turun sekitar 50% dari hari biasa.

“Ikan langka karena cuaca buruk sehingga nelayan tidak berani melaut. Kami biasanya mengambil stok ikan laut dari Semarang dan Pati,” ujarnya, Selasa (15/1/2013). Stok ikan laut yang terbatas itu membuat harga jual dari tengkulak naik sekitar 10% hingga 20%. Pedagang ikan laut lain, Suwardi, 28, mengaku harga beberapa jenis ikan laut naik mulai Rp5.000/kg hingga Rp10.000/kg. Ikan tengiri misalnya naik dari harga semula Rp40.000/kg menjadi Rp50.000/kg. Ikan tongkol yang biasanya dibanderol Rp20.000/kg beberapa hari terakhir harganya menjadi Rp30.000/kg. Sedangkan ikan tuna yang biasanya dipatok harga Rp25.000/kg menjadi Rp30.000/kg. “Permintaan dari konsumen memang lebih banyak ikan laut. Konsumen kami berasal dari hotel, rumah makan dan konsumen umum,” tuturnya.

Saat stok masih normal, Suwardi menjual tak kurang dari lima jenis ikan laut seperti kakap, cumi, tengiri dan tongkol. Saat ini ia hanya menjual kepiting dan udang yang merupakan produk hasil tambak. Ia juga mengaku kelangkaan itu membuat omzet penjualannya turun 30%.

Pendapat senada juga dilontarkan pedagang lain Arinita, 33. Ia bersama sembilan pedagang lain di Pasar Gede mengalami kekurangan pasokan akibat stok ikan yang terbatas. Jika biasanya sehari ia bisa menjual 40kg-50kg/hari, kini ia hanya mampu menjual sekitar 5kg/hari. “Hari ini masih dapat stok kakap laut, kerang dan kakap. Jumlah itu masih kurang untuk memenuhi kebutuhan konsumen setiap harinya,” jelasnya.

Ia juga mengaku omzet penjualan turun sekitar 50% dibandingkan hari biasa. Kenaikan harga tertinggi, menurutnya terjadi pada komoditas cumi. Jika biasanya cumi dibanderol harga Rp38.000/kg, kini harga salah satu biota laut itu menjadi Rp55.000/kg. “Tadi pagi memang ada stok cumi dari tengkulak. Tetapi kami tidak mengambil karena harganya terlampau mahal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya