SOLOPOS.COM - Victoria Park di Hong Kong yang menjadi lokasi penyelenggaraan Salat Idul Fitri 1433 H masyarakat Indonesia di bekas koloni Inggris itu. (newspaper.li)

Victoria Park di Hong Kong yang menjadi lokasi penyelenggaraan Salat Idul Fitri 1433 H masyarakat Indonesia di bekas koloni Inggris itu. (newspaper.li)

HONG KONG – Biasanya Salat Id digelar antara pukul 06.00 hingga 07.00. Namun di Hong Kong, Salat Id baru bisa digelar pada pukul 09.00. Hal ini dilakukan demi mematuhi peraturan pemerintah setempat yang menyatakan bahwa penggunaan pengeras suara yang daya jangkaunya luas baru boleh setelah pukul 09.00.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pemerintah kota setempat melarang pengeras suara pada akhir pekan di area publik digelar sebelum pukul 09.00 WIB, terang Konsulat Jenderal RI di Hong Kong dalam siaran pers yang dikutip Bisnis.com. “Pada akhir pekan, pengeras suara yang jangkauannya bisa melebihi beberapa blok hanya diizinkan di atas jam 09.00 pagi. Dan itu diatur dalam undang-undang,” tulis siaran pers itu.

Izin pelaksanaan salat berjamaah itu juga harus diajukan 1 tahun sebelumnya. Tantangan lain yang dihadapi panitia adalah terkait kebersihan dan ketertiban Taman Victoria. Panitia harus menjamin agar sampah tidak berserakan dan tanaman tidak rusak agar bisa memperoleh izin serupa tahun depan.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menjadi imam dan khatib salat Idul Fitri di Hong Kong. pada hari ini. Pelaksanaan salat Idul Fitri yang digelar di Victoria Park itu dihadiri sekitar 60.000 jemaah yang mayoritas buruh migran atau tenaga kerja Indonesia.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengingatkan umat Islam setempat agar tetap berusaha mengambil sisi positifnya. Menurut Said, Hong Kong yang nyaris tidak memiliki masyarakat lokal beragama Islam harus tetap diapresiasi karena tetap mengizinkan pelaksanaan salat Idul Fitri di lapangan terbuka. “Makanya tadi saya niatnya pengen menggetarkan Hong Kong dengan takbir. Semoga di waktu mendatang bisa lebih baik, syukur pemeluk Islam terus bertambah di Hong Kong,” katanya.

Dalam ceramahnya, Said menyampaikan pentingnya menjaga keharmonisan dalam bermasyarakat. Dia mengatakan manusia dalam bahasa Arab berarti insan. “Itu objeknya, dan subjeknya adalah Anas untuk laki-laki, Anisa untuk perempuan. Semua artinya sama, yaitu intim atau harmonis,” katanya.

Atas dasar tersebut menjaga keharmonisan dalam kehidupan bukan lagi sekedar kewajiban manusia, melainkan kodrat yang wajib dijalankan. Meski demikian, lanjut Said, manusia dilahirkan dengan memiliki hawa nafsu. Hal itulah yang menjadikan kodrat menjaga keharmonisan seringkali tidak dijalankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya