SOLOPOS.COM - KIOS DARURAT PASAR KAMBING SEMANGGI (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

KIOS DARURAT

KIOS DARURAT PASAR KAMBING SEMANGGI (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Dua pekan menjelang Idul Adha, harga kambing mulai mengalami kenaikan. Kenaikan harga tersebut sekitar Rp50.000 per ekor.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Salah satu penjual kambing di Pasar Kambing Semanggi, BambangSugiyanto, mengatakan harga saat ini cenderung masih normal, yakni dikisaran Rp500.000-Rp1,5 juta per ekor.

Dia menuturkan kenaikan harga kambing akan terjadi secara signifikan sekitar H-5 Idul Adha, yakni minimal Rp250.000 per ekor.

Meski penjualan belum ada peningkatan secara signifikan, Bambang menuturkan sudah ada beberapa pembeli yang datang untuk survei harga. Bahkan dia juga sudah menerima membeli tapi dititipkan terlebih dahulu, sebanyak 12 ekor.

Apabila dititipkan seperti itu, Bambang mengaku menarik tarif tambahan untuk biaya merawat kambing hingga diambil.Dia mengatakan biasanya kulak kambing dari Wonogiri.

“Saat hari raya kurban biasanya yang paling banyak dicari adalah kambing jawa dengan kisaran harga Rp1,3 juta-Rp2 juta,” ungkap Bambang saat ditemui wartawan di Pasar Kambing Semanggi, Senin (30/9/2013).

Bambang juga menyampaikan meski permintaan belum ada peningkatan tapi pedagang musiman yang ikut berjualan di pasar kambing tersebut sudah ada sekitar 25% dari jumlah pedagang yang ada di pasar tersebut.
Menurut dia, semakin mendekati Idul Adha, jumlah pedagang musiman hampir sama dengan jumlah pedagang tetap.

Meski begitu, Bambang mengaku tidak masalah dengan adanya pedagang musiman, karena mendekati hari raya kurban, permintaan kambing meningkat tajam.

Dia menuturkan biasanya dalam sehari menjual 15 ekor-20 ekor tapi mendekati Idul Adha bisa menjual 30 ekor-40 ekor kambing. Bahkan saking ramainya, Bambang mengaku saat malam takbiran dan di Idul Adha masih berjualan kambing.

“Puncak-puncaknya masyarakat membeli kambing itu pada 13-15 Oktober mendatang,” tuturnya.

Walau ada penambahan permintaan kambing, Bambang mengatakan tidak menambah stok kambing. Hal ini karena dia sudah terbiasa untuk kulak kambing setiap hari jadi ketika dagangan habis dia bisa langsung datang ke peternak.

Sementara itu, pedagang kambing yang lain, Sugimin, mengatakan masyarakat Solo memang biasanya lebih suka membeli kambing di saat mepet hari kurban.
Menurut dia, hal tersebut karena kebanyakan masyarakat tidak memiliki tempat untuk merawat kambing sebelum disembelih apabila membeli jauh-jauh hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya