SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Jalan Komjen Timur Pradopo menjadi Kapolri belum mulus. Mantan Kapolda Metro Jaya itu dinilai tidak mempunyai komitmen untuk memberantas korupsi.

Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat, tidak ada prestasi Timur di kepolisian dalam pemberantasan korupsi.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

“ICW mencatat ada 20 kasus kakap Mabes Polri yang tidak terungkap. Jika calonnya itu Timur, kita tidak yakin dia memiliki komitmen untuk pemberantasan korupsi,” ujar Wakil Koordinator ICW Emerson Juntho.

Emerson mengatakan itu dalam jumpa pers di kantor Kontras, Jl Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/10).

Menurut Emerson, prestasi Timur yang dinilai sukses yakni sat mengamankan kongres Partai Demokrat (PD) pada 21-23 Mei lalu di Bandung. Saat kongres itu berlangsung, Timur menjabat sebagai Kapolda Jabar.

Namun, sayang, saat menjabat Kapolda Metro Jaya, Timur juga dinilai tidak berhasil mengungkap kasus penyerangan aktivis ICW Tama S Langkun di kawasan Duren Tiga, Pejaten, Jakarta Selatan, pada 8 Juli lalu dan penyerangan kantor Majalah Tempo di jalan Proklamasi 72, Menteng, Jakarta, pada 6 Juli silam.

Selain itu, lanjut Emerson, Timur dinilai tidak memiliki komitmen terhadap penegakan HAM. Hal ini terbukti ketika Timur yang saat itu menjabat Kapolres Jakbar, tidak pernah hadir saat dipanggil Komnas HAM terkait kerusuhan Mei dan Trisakti 1998 lalu.

“Timur dipanggil Komnas HAM 30 kali. Dia bertanggung jawab atas kerusuhan Mei dan Trisakti,” tutup Emerson.

Presiden SBY mencalonkan Timur Pradopo sebagai calon tunggal Kapolri. Timur dipilih setelah sebelumnya Kapolri menaikkan jabatan dia sebagai Kabaharkam Polri sehingga pangkat Timur naik menjadi bintang tiga.

Timur Pradopo lahir di Jombang, Jatim, 10 Januari 1956. Dia merupakan lulusan Akpol 1978. Dia pernah menjadi Kapolres Jakarta Barat pada 1997-1999 saat peristiwa Trisakti dan Semanggi meletus, Kapolres Jakarta Pusat (1999-2000), dan Kapolwiltabes Bandung (2001) serta menjadi Kapolda Banten, Kapolda Jabar dan terakhir Kapolda Metro Jaya.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya