SOLOPOS.COM - Petugas kemanusiaan membawa peti jenazah

Petugas kemanusiaan membawa peti jenazah Wartawan Amerika Serikat (AS), Marie Colvin, Sabtu (3/3/2012).

BEIRUT–Para pejabat Komisi Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan, mereka masih berupaya mendapatkan izin memasuki Distrik Baba Amro, Homs, area terparah terkena dampak pertempuran. Sementara pasukan Suriah kembali menyerang Homs.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Shueib Shaaban dari ICRC cabang Suriah, Minggu (4/3), mengatakan, mereka telah sepakat dengan Gubernur Homs untuk memasuki lingkungan Baba Amro, Selasa (6/3/2012). Namun ICRC khawatir mereka membutuhkan waktu berhari-hari untuk bisa benar-benar memasuki distrik yang telah babak belur akibat kepungan dan serangan tentara pemerintah Suriah itu.

Setelah pasukan oposisi keluar dari Baba Amro pada Kamis (1/3), keesokan harinya ICRC menerima izin dari pihak berwenang Suriah untuk mengirimkan bantuan ke distrik tersebut. Namun tentara kemudian melarang konvoi tujuh truk ICRC yang membawa 15 ton bantuan kemanusian termasuk makanan, obat-obatan dan selimut, memasuki kawasan itu dengan alasan keamanan, salah satunya ancaman ranjau darat.

Pemerintah Suriah di Damaskus belum memberikan komentar atas situasi tersebut. Menyusul kegagalan ICRC masuk ke Baba Amro, pasukan Suriah kembali melancarkan serangan di sejumlah distrik di Homs, termasuk Baba Amro yang telah hancur.

Rezim Suriah mengatakan, pihaknya berjuang memberantas “gerombolan bersenjata” di Baba Amr, kota yang menjadi simbol pemberontakan melawan rezim Presiden Bashar al-Assad setahun terakhir. Jaringan aktivis Komite Koordinasi Lokal mengatakan, mortir-mortir menghantam distrik Khaldiyeh, Bab Sbaa dan Khader sejak Sabtu (3/3).

Abu Hassan al-Homsi, seorang dokter di sebuah klinik darurat di Khaldiyeh, mengatakan, dirinya telah menangani belasan orang terluka. “Ini telah menjadi rutin, serangan mortir dimulai pagi-pagi,” katanya seperti dilansir yahoonews, sambil menambahkan rumah-rumah warga banyak yang rusak akibat tembakan mortir pasukan pemerintah.

Meskipun ICRC masih tertahan di luar Baba Amro, dua jenazah wartawan asing akhirnya dikirim ke Damaskus untuk diserahkan kemudian diterbangkan ke Paris, Prancis pada Sabtu malam. Sebelumnya, keduanya dikatakan akan dimakamkan di Baba Amro oleh para pejuang pemberontak, karena mereka tak lagi mampu menyimpannya di lemari pendingin.

Wartawan Amerika Serikat (AS), Marie Colvin, dan fotografer Prancis, Remi Ochlik, menyelinap secara ilegal ke baba Amro bersama sejumlah wartawan lain. Keduanya tewas dalam sebuah serangan pada 22 Februari, sedangkan wartawan Prancis, Edith Bouvier dan fotografer Inggris, Paul Conroy, mengalami cedera.

Menlu Turki, Ahmet Davutoglu, mengatakan, kurangnya konsensus internasional atas Suriah membuat rezim Assad semena-mena dan leluasa melanjutkan tindakan keras terhadap warganya. Davutoglu menyebut rezim Suriah sebagai “penjahat kemanusiaan” dan skala pembunuhan saat ini sama halnya dengan pertumpahan darah dalam perang Balkan pada 1990-an.

(Niken Ari Purwanti/Reuters/JIBI/SOLOPOS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya