SOLOPOS.COM - Perwakilan dosen FITK IAIN Surakarta, Dr. Baidi, memberikan keterangan saat jumpa pers di Rumah Makan Tamansari, Colomadu, Karanganyar, Kamis (5/11/2015). (Eni Widiastuti/JIBI/Solopos)

IAIN Surakarta ini menyelenggarakan pemilihan calon wakil rektor dan dekan.

Solopos.com, SUKOHARJO – Sebelas dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta dinyatakan lolos seleksi administrasi oleh panitia seleksi (pansel) pimpinan IAIN Surakarta.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Hasil seleksi telah diberikan kepada Rektor IAIN Surakarta, Dr. Mudhofir Abdullah, dan diumumkan secara terbuka melalui media Internet, Kamis (5/11/2015) sore.

Mudhofir mengungkapkan ada 11 nama dosen yang diserahkan pansel kepada dirinya. Satu nama dinyatakan lolos seleksi sebagai calon wakil rektor I, dua nama lolos seleksi sebagai calon wakil rektor II, satu nama lolos seleksi wakil rektor III.

Selain itu, tiga nama lolos seleksi sebagai calon dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), satu dosen lolos seleksi calon dekan Fakultas Syariah, dua dosen lolos seleksi calon Dekan Fakultas Ushuludin dan Dakwah, satu dosen lolos seleksi calon dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

“Berdasarkan aturan, keputusan final ada di tangan rektor. Nantinya saya akan menetapkan siapa nama-nama yang akhirnya menduduki jabatan wakil rektor dan dekan dengan menerbitkan surat keputusan (SK),” ungkapnya saat dihubungi, Kamis.

Sementara itu saat jumpa pers di Rumah Makan Tamansari, Colomadu, perwakilan dosen FITK IAIN Surakarta, Dr. Baidi, mengungkapkan Jumat (30/10/2015) pekan lalu, perwakilan dosen FITK IAIN Surakarta telah mengirimkan pernyataan sikap kepada rektor IAIN Surakarta.

Ia mengklaim ada 30 dosen FITK IAIN Surakarta yang menandatangani pernyataan sikap tersebut. Intinya, kata Baidi, dosen FITK IAIN Surakarta menuntut agar pimpinan FITK ke depan adalah orang yang memiliki kriteria sesuai visi misi fakultas yaitu berakidah kuat, berakhlak karimah dan profesional.

Oleh karena itu kompetensi keagamaan seperti kemampuan membaca Alquran dan pemahaman agama mutlak harus dimiliki seorang dekan.

“Kalau mahasiswa baru IAIN Surakarta saja dituntut untuk bisa baca Alquran dan praktik ibadah, jadi lucu kalau pimpinannya kurang paham agama,” ungkapnya,

Menanggapi hal itu, Mudhofir mengungkapkan telah menerima surat pernyataan tersebut. Berdasarkan informasi yang ia peroleh, dari 30 dosen yang menandatangani surat pernyataan, ada 16 orang yang mencabut dukungannya.

“Pemilihan dekan di IAIN Surakarta mengacu pada peraturan yang ada. Kita sangat memperhatikan soal integritas dan rekam jejak calon yang bersangkutan. Pernyataan sikap itu tidak dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan siapa dekan FITK,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya