SOLOPOS.COM - ilustrasi Kopassus (JIBI/dok)

HUT Kopassus ke-63 dinilai menjadi momen korps tersebut menjadi lebih humanis.

Solopos.com, JAKARTA — ?Pengamat militer Nuning Kertopati Susaningtyas mengatakan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ?di usianya yang ke-63 lebih humanis dalam melaksanakan operasi Sandi Yudha. Hal tersebut menurut Nuning dapat dilihat pada saat Kopassus berada dibawah kepemimpinan Mayjen. Doni Monardo.

Promosi BRI Hadiahkan Mobil dan Logam Mulia kepada Pemenang Super AgenBRILink

Selain itu, humanisnya Kopassus saat ini menurut Nuning dikarenakan perang tradisional sudah tidak ada lagi. Perang atau ancaman yang kerap terjadi saat ini adalah perang cyber dan perang proxy yang menjadi dominan dan gangguan faktual.

“Era perang tradisional yang mengandalkan otot bisa dikatakan hampir tak ada lagi,” tutur Nuning di Jakarta, Sabtu (18/4/2015).

Nuning menambahkan Kopassus saat ini juga dinilai harus lebih piawai dalam melaksanakan operasi Sandi Yudha yang bersifat preemptif atau penangkalan dan cipta kondisi. Pasalnya menurut Nuning, misi dan tugas Kopassus bersifat rahasia dan mayoritas kegiatannya tidak pernah diketahui secara menyeluruh.

?”Saat ini Kopassus tak punya musuh, musuhnya adalah musuh negara,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya