SOLOPOS.COM - Tagar #boycottbali (Twitter.com)

#Boycottbali trending topic  dalam beberapa hari terakhir

Solopos.com, SOLO – Kebijakan pemerintah Indonesia untuk menghukum dua bandar narkoba sindikat “Bali Nine”, membuat segenap warga Australia mengancam Pemerintah Indonesia melalui tanda pagar (tagar) atau hashtag #boycottbali.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Tagar #boycottbali tersebut, menjadi trending topic di media sosial Twitter regional Australia, Senin (16/2/2015). Sementara, berdasarkan pantauan Solopos.com, Selasa (17/2/2015) siang ini, tagar tersebut masuk dalam deretan trending topic Twitter regional Indonesia.

Dua gembong narkoba asal Australia tersebut, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran ditetapkan akan diberi sanksi hukuman mati, meski belum diputuskan tanggal pelaksanaannya.

Beberapa pengguna jaringan internet atau netizen Indonesia seolah menjawab ancaman warga Australia yang akan memboikot Indonesia, terutama dalam sektor pariwisata, dengan nada tenang melalui tagar yang sama, #boycottbali. [Baca : Ancam Boikot, Pengamat: Apa Australia Membela Pelanggar Hukum?]

“Australians, silakan kalian #boycottbali … kita masih punya banyak turis China! Wait,” tulis @IanSalim, seolah ingin mengungkapkan tidak merasa khawatir dengan ancaman warga Australia.

”Yakin bisa tahan ga ke Bali?” tulis @annisasenja.

Bahkan, netizen @pongky_jogja berpendapat agar eksekusi terhadap dua gembong narkoba “Bali Nine” tersebut segera dilaksanakan.

Kl bisa,sgera eksekusi para terpidana mati kasus Narkotika..  Maju terus pak Jkw !! #boycottBali ?? Are U sure?? 😀” kicaunya.

Sementara, beberapa netizen menganggap tindakan warga Australia yang menggembar-gemborkan pemboikat melalui tagar #boycottbali terlalu berlebihan.

#boycottbali ini berlebihan. Australia sudahlah, hormati hukum di Indonesia. Prihatin kalian membela dua orang kriminal yg jelas bersalah,” tulis @aulmuhm.

“Standar ganda, Australia dulu dukung hukuman mati Amrozi cs, skarang tolak hukuman mati Bandar Narkoba. #BoycottBali,” kicau @jarokepang, yang menganggap Pemerintahan Australia tidak konsisten.

Dilansir Detik, Selasa ini, Wakil Ketua komisi Tantowi Yahya menganggap ancaman pemboikotan Australia terhadap Indonesia, melalui peredaran tagar #boycottbali sebagai tekanan belaka.

“Itu adalah bentuk tekanan terhadap kita. Ya kita harus konsisten karena kalau tidak mengeksekusi dua warga negara itu nanti dapat protes keras dari warga negara lain yang sudah kita eksekusi beberapa waktu lalu,” jelas Tantowi saat dihubungi Detik, Selasa.

Menurut Tantowi, tagar #boycottbali tersebut tidak perlu menjadi penghalang untuk pelaksanaan eksekusi hukuman mati pada dua gembong narkoba “Bali Nine”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya