HUKUMAN MATI : Giliran Black Sabbath Desak Jokowi Batalkan Eksekusi Mati

Hukuman mati duo Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran diprotes gitaris Black Sabbath.

Solopos.com, LONDON – Gitaris grup heavy metal Black Sabbath, Tommy Iommi, mengirimkan surat permohonan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberi pengampunan kepada duo Bali Nine.

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Berbagai pendekatan dilakukan sejumlah tokoh dunia untuk meminta pengampunan Jokowi atas hukuman mati duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Setelah Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) kini pendiri heavy metal, Black Sabbath, turut meminta permohonan pembatalan hukuman mati.

Tommy Iommi, gitaris grup musik heavy metal Black Sabbath, mengirim  surat permohonan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku salah satu penggemar musik metal agar membatalkan hukuman mati terhadap dua warga Australia.

Surat Tommy itu telah diserahkan oleh pejabat Kedutaan Australia pagi ini kepada Presiden Jokowi sebagaimana dikutip situs berita Australia, SMH, Rabu (4/3/2015).

Rabu dinihari kedua terpidana mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran yang dikenal sebagai anggota Bali Nine, telah dipindahkan dari penjara Kerobokan ke pulau Nusakambangan, tempat eksekusi mati akan dilakukan oleh regu tembak.

Dalam surat itu Tommy mengatakan penjara lndonesia telah berhasil membuat Andrew and Myuran sadar akan kesalahannya.

Inilah bunyi surat selengkapnya:

“Saya memohon kepada Bapak Presiden sebagai orang yang pemaaf untuk memperhatikan perubahan sikap mereka. Mereka sekarang telah berubah dan mengalami perubahan yang positif setelah menjalani masa tahanan. Bahwa mereka telah berubah merupakan sebuah prestasi nyata dari pemerintah Indonesia. Atas alasan ini saya memohon kepada anda untuk menghentikan eksekusi mati atas Andrew dan Myuran.”