SOLOPOS.COM - Demo Banser NU desak eksekusi mati, Kamis (12/3/2015). (JIBI/Solopos/ Reuters/Darren Whiteside)

Hukuman mati membuat sejumlah negara mengecam Indonesia. Namun, sebaliknya Iran menyatakan dukungan.

Solopos.com, JAKARTA — Di tengah protes dunia internasional, pemerintah Iran mendukung eksekusi hukuman mati di Indonesia sebagai kebijakan yang sesuai aturan hukum.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Wakil Presiden Iran Bidang Manajemen dan Perencanaan, Mohammad Bagher Nobakht, mengatakan masing-masing negara memiliki peraturan dan undang-undang sendiri. Menurut dia kebijakan hukum tidak bisa dianggap sebagai kekerasan, termasuk kebijakan hukuman mati.

“Kekerasan adalah hal yang berbeda. Melaksanakan UU secara benar dan tepat adalah hal yang lain, harus dipisah,” ujarnya di Kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rabu(29/4/2015).

Dia juga mengakui bahwa Iran memiliki peraturan yang sama dengan Indonesia, yakni menerapkan hukuman mati untuk pelanggaran hukum tertentu. Seperti diberitakan sebelumnya, para pemimpin dunia mengutuk eksekusi delapan narapidana yang berlangsung pada dinihari di Pulau Nusakambangan, Cilacap.

Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Murray McCully, mengaku negaranya sangat menentang hukuman mati dalam semua kasus dan semua keadaan. Presiden Brasil Dilma Rousseff menyampaikan eksekusi mati narapidana asal Brasil di Indonesia menandai peristiwa serius dalam hubungan antara kedua negara. Perdana Menteri Australia Tony Abbott mendeskripsikan hukuman mati sebagai hal yang kejam dan tidak perlu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya