SOLOPOS.COM - Ilustrasi wisatawan mancanegara (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Hukuman mati terhadap dua warga Australia diyakini berdampak pada hubungan kedua negara. Bahkan, industri pariwisata Bali juga akan terkena dampaknya.

Solopos.com, JAKARTA — Pelaku usaha pariwisata menilai pelaksanaan eksekusi hukuman mati bagi terpidana kasus narkoba asal Australia akan berdampak pada kunjungan turis asal negara itu ke Indonesia, khususnya Bali.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Apalagi, Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, mengatakan ada kemungkinan masyarakat Australia memboikot melaksanakan perjalanan ke Indonesia. Ketua The Association of Indonesian Tour and Travel Agencies (ASITA), Asnawi Bahar, mengatakan penurunan jumlah turis asal Australia ke Bali dipengaruhi pelaksanaan eksekusi mati bagi dua anggota “Bali Nine”, yaitu Andrew Chan and Myuran Sukumaran.

Eksekusi hukuman mati ini diyakini berdampak pada pandangan beberapa warga Australia terhadap Indonesia. “Kasus ini sudah menjadi polemik di kalangan warga Australia. Saya memprediksi akan terjadi penurunan kunjungan wisatawan, khususnya ke Bali, sebesar 10%-15%. Turis asal negara tersebut pasti akan mempertimbangkan rencana liburan mereka dalam waktu dekat,” ujarnya kepada Bisnis/JIBI, Minggu (15/2/2015).

Kendati demikian, dia berharap penurunan kunjungan hanya sementara sehingga tidak berdampak signifikan pagi industri pariwisata di Bali dalam waktu lama. Apalagi, tambahnya, Bali sudah menjadi destinasi liburan utama bagi wisman Australia.

Menurutnya, turis Australia sudah berangkat ke Bali tanpa perlu mengggunakan jasa biro perjalanan (walking guess). Selain itu, banyak pula warga Australia yang menanamkan modal atau melaksanakan bisnis di bidang pariwisata di sana. Asnawi yakin para investor Australia tentu tidak serta-merta memberhentikan bisnis yang dia kelola karena hal ini.

“Saya optimistis kunjungan wisman Australia akan membaik setelah ini. Contohnya, kunjungan warga Australia anjlok kala terjadi kasus Bom Bali beberapa tahun lalu. Namun, kunjungan berangsur pulih beberapa bulan setelah itu,” ujarnya.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Didin Junaedy, menuturkan eksekusi duo Bali Nine asal Australia dinilai memberi dampak pada kunjungan turis negara tersebut ke Indonesia. “Soal penetapan hukuman mati itu terkait penegakan hukum. Saya pikir pro-kontra juga terjadi di antara warga Australia. Ada yang menganggap hukuman ini sudah benar, ada pula yang menilai salah,” katanya.

Karena itu, menurutnya, warga Australia yang menentang keputusan Presiden Joko Widodo tersebut pasti memikirkan ulang rencana keberangkatan mereka ke Indonesia. Namun, dia mengimbau agar pelaku usaha pariwisata di Bali agar tidak mengkhawatirkan hal ini.

“Kalaupun kunjungan wisman Australia berkurang, saat ini ada negara-negara tengah gemar berkunjung ke Bali. Salah satunya adalah China. Ini terjadi karena ada direct flight dari Beijing menuju Denpasar. Wisman asal Tiongkok bisa mengejar jumlah kunjungan wisman Australia dalam beberapa tahun ke depan,” ujarnya,

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan Australia yang berkunjung ke Indonesia pada Desember 2014 mencapai 105.816 orang. Turis asal Negeri Kangguru tersebut berkontribusi sebesar 11,59% dari total wisman Desember yakni 915,3 ribu kunjungan wisman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya