SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Surabaya–Cuaca yang tak menentu membuat petani garam di Romo Kalisari, Oso Wilangon, dan Benowo merugi. Produksi garam ketika musim normal yang bisa mencapai 250-300 ton, merosot drastis ke kisaran 50 ton.

“Siang nanti mau dipanen malah terendam air hujan,” keluh salah satu petani garam di Romo Kalisari, Juma’ Asim, Jumat (17/9).

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Tak hanya merendam petak garam siap panen, hujan menggelontor tumpukan garam di pematang tambak. Para petani garam yang tak menyangka hujan turun tiba-tiba hanya bisa mengelus dada. Terlebih hal itu tidak hanya terjadi satu atau dua kali tanpa bisa diprediksi. “Padahal ke depannya kami juga tak bisa bekerja karena sebulan dua bulan lagi sudah memasuki musim hujan.”

dtc/try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya