SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Magelang--Semburan awan panas atau ‘wedus gembel’ tak hanya menyebabkan sejumlah desa di lereng Gunung Merapi hujan abu.

Di tempat lainnya, seperti Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun, Magelang, malah terjadi hujan kerikil. Kejadian ini membuat warga desa tersebut kaget.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

“Beberapa saat setelah wedus gembel keluar, tiba-tiba ada suara berisik di genteng. Saya keluar dan ternyata hujan kerikil,” kata salah seorang warga Desa Banyubiru, Selasa (26/10).

Di Kecamatan Muntilan juga tak berbeda karena terjadi hujan abu yang disertai bau belerang yang sangat menyengat. Hujan abu itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Bahkan, pasir dan kerikil yang jatuh masih berwarna kemerah-merahan.

“Baru pukul 20.00 WIB hujan abu reda. Di jalan-jalan ketebalan abu sampai lima sentimeter. Saat itu saya sedang di masjid tiba-tiba hujan abu dengan disertai bau belerang yang menyengat,” ungkap seorang warga Desa Tamanagung, Muntilan, Aliah Nurani.

Pantauan detikcom, seluruh atap genting warga Desa Banyubiru diselimuti debu vulkanik Merapi. Hal ini menyebabkan seluruh rumah warga berubah putih.

Demikian pula dengan jalan Desa Banyubiru yang merupakan akses menuju Merapi. Jalan tersebut juga tampak memutih karena diselimuti debu.

Hujan debu juga membuat sejumlah pengendara kendaraan bermotor, khususnya roda dua, kaget. Mereka langsung menepikan kendaraannya karena jarak pandang terganggu.

Ribuan warga dievakuasi

Sementara itu setelah hujan debu mereda, ribuan warga di Kecamatan Dukun dievakuasi ke beberapa tempat pengungsian. Warga Desa Keningar misalnya, mereka dievakuasi ke tempat pengungsian akhir di Desa Tunjung, Kecamatan Muntilan.

Demikian pula dengan warga desa-desa lainnya seperti Desa Ngargomulyo, Desa Babadan. Warga kedua desa itu diungsikan ke Kecamatan Sawangan. Mereka diangkut dengan berbagai kendaraan, seperti bus dan truk.

Warga yang diungsikan sebagian besar manula, wanita dan anak-anak. Sementara kaum pria dewasa masih terlihat berjaga-jaga di desa mereka.

dtc/nad/dni

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya