SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan Abu (Dok. JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Meskipun hujan abu menyelimuti Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Kamis (12/12/2013) pagi, status Gunung Merapi dinyatakan masih normal. Masyarakat di lereng Merapi juga tidak menunjukkan kepanikan dengan aktivitas gunung tersebut.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, hujan abu tipis yang terjadi di Sidorejo terjadi sekitar pukul 08.37 WIB. Sekitar 30 menit sebelum terjadi hujan abu, lereng Merapi diguyur hujan lebat. Kemudian sebagian warga merasakan turunnya hujan abu dengan intensitas rendah selama kurang dari lima menit.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Menurut Kepala Desa Sidorejo, Jemakir, saat terjadi hujan abu tidak ada masyarakat yang mengungsi ke tempat yang lebih rendah. Dia mengatakan hujan abu vulkanis yang terjadi di kawasan Sidorejo hanya berintensitas rendah sehingga banyak warga yang tidak merasakannya.
Menurutnya, warga hanya meningkatkan kewaspadaan mereka di dalam rumah. “Sesaat setelah terjadi hujan abu, warga juga tidak melakukan evakuasi. Warga hanya menunggu 15 menit hingga satu jam. Setelah dirasa aman, warga mulai beraktivitas lagi,” ungkapnya saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Sementara itu, Camat Kemalang, Bambang Haryoko, mengungkapkan hujan abu vulkanis hanya dirasakan masyarakat di sebagaian kecil wilayah Sidorejo. “Hujan abu hanya tipis dan dirasakan di sebagian wilayah di Deles, Sidorejo. Di wilayah Kemalang yang lain tidak merasakannya,” katanya, Kamis.

Lebih lanjut, dia mengatakan saat terjadi hujan abu, angin berhembus cukup kencang ke arah timur. Hal itu mengakibatkan hanya sebagian wilayah di Sidorejo yang terkena dampak hujan abu. Senada dengan Jemakir, dia mengatakan warga di lereng Merapi masih bisa bersikap tenang dengan hujan abu yang terjadi pada Kamis pagi. “Warga tidak terlalu khawatir dan tidak ada pergerakan penduduk untuk mengevakuasi diri mereka,” katanya.

Pihaknya mengimbau warga lereng Merapi terus waspada. Sebab, perilaku dari gunung berapi paling aktif di Indonesia tersebut sudah tidak bisa ditebak. Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Joko Rukminto, mengatakan berdasarkan informasi dari Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogja, status Merapi masih normal. Kendati demikian, pihaknya meminta agar warga tetap mewaspadai hujan abu, terutama di sektor timur Merapi.

“Status gunung Merapi masih normal meski telah menghembuskan abu vulkanis setinggi 500 meter. Saya harap warga tetap waspada,” katanya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya