Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024
Hal ini diumumkan Pejabat Presiden Nicolas Maduro, Kamis (7/3/2013) waktu setempat, sementara ribuan rakyat negara Amerika Latin itu terus berduyun-duyun memberikan penghormatan terakhir kepada Chavez yang disemayamkan di akademi militer setempat. Menurut Maduro, langkah pembalseman tersebut akan membantu program revolusi sosialis yang digagas Chavez terus hidup dan abadi.
“Sudah diputuskan bahwa jenazah comandante [sang komandan, julukan Chavez] akan dibalsem sehingga bisa abadi dilihat oleh rakyat di museum,” ujar Maduro kepada saluran TV pemerintah. Chavez, mantan tentara yang kemudian naik ke tampuk kekuasaan dengan mengusung program revolusi sosialisme, meninggal dunia Selasa lalu setelah berperang melawan kanker yang diidapnya selama dua tahun, dan setelah menjabat selama 14 tahun.
Maduro menyebut upacara resmi penghormatan terakhir bagi Chavez digelar hari Jumat waktu setempat, dan selanjutnya jenazah masih akan terus disemayamkan di depan umum selama beberapa hari lagi. Upacara penghormatan tersebut dihadiri setidaknya 30 pemimpin dunia.
Chavez disemayamkan dengan mengenakan seragam militer dan baret merah yang menjadi ciri khasnya. Baret seperti itu pula yang dulu dikenakannya saat berpidato di TV nasional tahun 1992 dalam upaya kudeta yang gagal, namun melambungkan dirinya ke panggung politik dan kekuasaan. Para pelayat hanya diberi waktu beberapa detik untuk melihat jenazahnya, yang dibaringkan di dalam peti yang relatif sederhana dan dihiasi bendera nasional dan bunga.