SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Caracas– Presiden Venezuela Hugo Chavez kembali membuat kontroversi dengan mengumumkan nasionalisasi atas 11 pengeboran minyak yang dimiliki perusahaan AS, Helmerich and Payne. Ini adalah bagian dari serangkaian nasionalisasi yang dilakukan Chavez atas sejumlah perusahaan yang ada di negaranya tersebut.

Nasionalisasi atas 11 wilayah pengeboran minyak milik Helmerich and Payne itu diumumkan oleh Menteri Perminyakan Venezuela, Rafael Ramirez. Ia menyatakan, sejumlah tempat pengeboran yang ‘istirahat’ setelah terjadinya tertundanya pembayaran oleh BUMN minyak PDVSA, akan segera dinasionalisasi agar bisa berproduksi lagi.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

“Ada sejumlah grup pemilik pengeboran minyak yang menolak untuk mendiskusikan tarif dan jasa dengan PDVSA dan memilih untuk membiarkan peralatannya tersimpan selama setahun. Yaitu kasus khusus dengan perusahaan multinasional AS Helmerich and Payne,” ujar Ramirez seperti dikutip dari Reuters, Kamis (24/6).

Ia menuding upaya perusahaan-perusahaan yang menolak berproduksi sebagai bagian untuk memperlemah pemerintahan Chavez. Padahal perekonomian negara anggota OPEC tersebut sudah sangat menderita karena terus turunnya produksi minyak sejak tahun 2008.

Presiden Chavez telah lama membuat kontroversi dengan melakukan nasionalisasi atas sejumlah perusahaan mulai dari sektor migas hingga perbankan. Dalam 3 tahun, proyek dan peralatan minyak yang dinasionalisasi Chavez telah mencapai miliaran dolar AS, sebagai bagian untuk meningkatkan kontrol negara atas sejumlah industri kunci.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya