SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) angkat bicara soal pelatihan militer di Aceh yang disebut-sebut sebagai jaringan teroris Aceh. HTI berpendapat, latihan itu untuk membantu muslim di Palestina.

“Itu pelatihan militer adalah untuk persiapan jihad di Jalur Gaza. Itu diadakan menyusul serangan brutal Israel,” kata Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kamis (12/8).

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Ismail datang bersama 4 perwakilan HTI ke Bareskrim untuk bermaksud menjenguk Ustad Abu Bakar Ba’asyir. Tapi kunjungan tidak diperkenankan oleh aparat kepolisian.

“Ya, kita nggak bisa ketemu. Tadi disampaikan bahwa jam besuknya besok (Jumat) pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB,” ujar dia.

Menurut Ismail, penangkapan Ba’asyir sarat dengan rekayasa dan tipu daya. Ismail menuding cap teroris sengaja diarahkan kepada Ba’asyir oleh kelompok tertentu.

“Nah, itu yang kemudian yang harus diungkap. Di dalam itu (komunitas teroris) itu juga ada rekayasa-rekayasa jangka panjang sedemikian rupa menjerat Ustad Abu seperti yang kita saksikan sekarang ini,” papar Ismail.

Ismail mensinyalir ada oknum tertentu yang sengaja dikirim masuk untuk dalam kelompok teroris sebagai penyusup.

“Bahwa ada si fulan, si fulan ini adalah orang-orang yang disusupkan di seluruh rangkaian kegiatan ini,” kata dia.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya