SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Distrik Baba Amro di Homs, Suriah, telah berubah menjadi neraka. Setidaknya itu yang tergambar dari video yang diunggah aktivis pemberontak Suriah melalui telepon satelit milik wartawan asing.

Butuh waktu delapan hari bagi semua wartawan asing di Baba Amro yang masih hidup dan terluka, untuk akhirnya melarikan diri dari distrik yang hancur itu. Sementara, bagi Marie Colvin dan Remi Ochlik, jiwa mereka tertanam selamanya di Baba Amro, setelah para pemberontak akhirnya terpaksa menguburkan mereka karena tak lagi mampu menyediakan pendingin untuk mencegah pembusukan akibat diputusnya alisan listrik.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Serangan tank dan artileri tentara Suriah di bawah perintah Presiden Bashar al-Assad terhadap distrik itu selama sebulan terakhir, selain menewaskan ratusan warga sipil juga wartawan Amerika Serikat (AS) dan fotografer Prancis, Colvin dan Ochlik. Keduanya tewas dalam sebuah serbuan gencar pada 22 Februari.

Dalam rekaman video yang beredar Jumat (2/3/2012), tampak kedua jenazah wartawan itu dibungkus kafan putih dengan ditandai nama masing-masing. “Marie Colvin telah menjadi martir di Baba Amro karena dia mengirimkan pesan kemanusiaan, membawa kebenaran mengenai apa yang terjadi di Baba Amro,” tutur pria berbaju petugas medis, mengenakan masker bedah dan membawa stetoskop itu.

Hanya tersisa sekitar 4.000 orang di Baba Amro, dari sekitar 100.000 jiwa populasinya. Mereka bertahan dengan menderita kelaparan dan digerogoti udara dingin dengan turunnya salju, dan tak adanya pasokan bahan pangan serta obat-obatan.

Tak hanya itu, pada Kamis (1/3/2012), Baba Amro juga ditinggalkan dalam belas kasihan tentara Suriah setelah Tentara Pembebasan Suriah (FSA) memutuskan mundur. Pasukan yang telah memulai perlawanan terhadap aksi kekerasan tentara Assad itu telah kehabisan amunisi.

Pada saat yang sama, fotografer dan wartawan Prancis, William Daniels dan Edith Bouvier, yang cedera serius, akhirnya selamat keluar dari Suriah. Mereka berhasil diselundupkan keluar berkat perjuangan para aktivis oposisi dengan bantuan sebuah organisasi yang berbasis di New York, Avaaz.

“Kami keluar. Dan Edith aman,” tulis Daniels dalam sebuah pesan singkat kepada TIMES, seperti dilansir yahoonews. Empat hari sebelumnya, rekan Colvin, Paul Conroy, juga berhasil melarikan diri menggunakan cara serupa.

Sedangkan Javier Espinosa, seorang fotografer Spanyol yang juga terjebak di Baba Amro, berhasil menyeberangi perbatasan pada Rabu (29/2/2012) malam. Sebelumnya, para diplomat Prancis gagal membujuk Assad untuk memungkinkan masuknya tim evakuasi internasional untuk mengeluarkan para wartawan yang terluka dari Baba Amro.

(Niken Ari Purwanti/Reuters/JIBI/SOLOPOS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya