SOLOPOS.COM - Gempa susulan terus terjadi pasca-gempa yang berpusat di barat daya Bantul, Jumat (30/6/2023) malam. (Istimewa/BMKG)

Solopos.com, BANTUL — Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono menyebut hingga Sabtu (1/7/2023) pagi sekitar pukul 05.00 WIB, sebanyak 41 gempa susulan terjadi pasca-gempa bumi berskala M6,4 yang berpusat di barat daya Bantul, Provinsi D.I. Yogyakarta.

“Hiposenter gempa ini tepat di bawah bidang kontak, yang pecah adalah bagian slab Lempeng Indo-Australia. Jadi yang kami sampaikan dalam konferensi pers semalam terkait sumber/source sudah benar dalam analisis cepat prelim info,” kata Daryono, mengutip akun Instagramnya.

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Menurutnya, gempa semalam sangat mirip dengan gempa selatan Jawa Timur (Jatim) pada 10 April 2021 yang merusak 16 kabupaten/kota di Jatim.

“Gempa akibat pecahnya bagian Lempeng Indo-Australia ini lebih memiliki sifat atau karakter groundmotion yang lebih kuat. Dan spektrum guncangan yang luas karena merupakan gempa menengah di kedalaman 67 kilometer,” ungkap Daryono.

Sebelumnya, Daryono juga mengungkapkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Gempa tektonik Bantul pada Jumat Malam tersebut terasa dengan skala intensitas IV MMI, yakni apabila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah dan skala intensitas III MMI, yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya