Cilacap— Terhitung sejak Januari 2010 sampai awal Maret ini ada 1.800 orang warga Cilacap yang terserang chikungunya, penyakit yang ditularkan nyamuk aedes aegypti tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Bambang Setiyono, Kamis (4/3) menjelaskan, jumlah penderita sebanyak 1.800 orang tersebut meningkat 80 persen dibanding bulan Februari yang hanya 1.100 orang.
Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024
“Banyaknya jumlah penderita chikungunya ini dikarena curah hujan yang tinggi dan minimnya kesadaran warga untuk menjaga kebersihan lingkungan,” kata Bambang.
Penularan penyakit yang gejalanya mirip demam berdarah ini paling banyak terjadi di Kecamatan Karangpucung yaitu sebanyak 800 orang, disusul Kecamatan Jeruklegi, Gandrungmangu, dan Sidareja.
Bambang mengingatkan, penularan penyakit chikungunya masih akan terus berlangsung seiring masih turunnya hujan pada bulan Maret hingga April. Karena itu, warga diminta untuk waspada dan menjaga lingkungannya, serta melaksanakan pemberatasan sarang nyamuk.
kompas/rif