SOLOPOS.COM - AH 64E Guardian, varian terbaru helikopter serang Apache yang akan memperkuat TNI AD. (army-technology.com)

AH 64E Guardian, varian terbaru helikopter serang Apache yang akan memperkuat TNI AD. (army-technology.com)

AH 64E Guardian, varian terbaru helikopter serang Apache yang akan memperkuat TNI AD. (army-technology.com)

Awal pekan lalu Indonesia dan AS resmi meneken kontrak pengadaan delapan buah helikopter tempur AH-64E Apache. Keberadaan helikopter yang misinya adalah murni tempur ini akan memperkuat jajaran Penerbangan TNI Angkatan Darat (Penerbad) yang sebelum ini sudah memiliki helikopter misi ganda tempur-transpor buatan Rusia, Mi-35.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Pemilihan helikopter buatan Boeing ini sekaligus menambah daftar alat utama sistem senjata (alustsista) canggih TNI AD. Sebelum ini sudah mulai berdatangan meriam jarak jauh atau howitzer Nexter Cesar dari Prancis, tank tempur utama (main battle tank) Leopard 2A6 Revolution dari Jerman dan akan segera menyusul roket berpeluncur multilaras (multiple launch rocket system, MLRS) Avibras Astros dari Brazil. Dengan pembelian ini, maka Indonesia akan menjadi pengguna kedua Apache di Asia Tenggara setelah Singapura.

Helikopter tempur AH-64E ini adalah varian terbaru dari Apache, yang versi awalnya yaitu AH-64A mulai dipakai AD AS tahun 1986. Block III adalah pengembangan dari AH-64D Block II yang kali pertama dipakai AS Februari 2003. Seperti diungkapkan dalam army-technology.com, pembaruan yang dilakukan pada varian Block III mencakup peningkatan sistem digital, pemasangan sistem radio baru yang kompatibel dengan sistem radio komunikasi militer lainnya, penggunaan mesin dan transmisi penggerak baru serta bilah baling-baling baru yang terbuat dari bahan komposit. Sistem baru yang juga dipasang adalah kemampuan untuk mengendalikan pesawat terbang nirawak atau unmanned aerial vehicle (UAV).

Block III kali pertama diuji terbang Juli 2008, sementara baling-baling berbahan kompositnya diuji Mei 2004. Penggunaan bahan komposit dan desain baru bentuk baling-baling disebut mampu meningkatkan kecepatan jelajah, kecepatan tinggal landas dan daya angkut, berbarengan dengan penggunaan mesin baru yaitu General Electric T700-701D. Helikopter Apache varian baru ini pun kemudian mendapat nama baru yaitu AH-64E Guardian, yang sepertinya tidak terlalu sukses dalam hal penamaan karena orang dan media masih lebih suka menggunakan nama Apache untuk penyebutan semua varian heli tempur ini.

Salah satu senjata andalan helikopter ini adalah senapan mesin berat otomatis kaliber 30 mm M230 Chain Gun yang terletak di bagian bawah bodi. Senapan ini bisa dikoneksikan dengan helm canggih Integrated Helmet and Display Sighting System (IHADSS) yang membuatnya bisa digerakkan untuk mencari target serangan sesuai dengan gerakan kepala pilot. Untuk menambah daya gempur, rudal antitank Hellfire atau roket nirpemandu Hydra biasa menjadi tentengan standar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya