Solopos.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mengkaji keberadaan Ipod Shuflle yang menjadi suvenir pesta pernikahan anak Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi. KPK menelusuri masuk tidaknya suvenir tersebut sebagai bentuk gratifikasi.
Menurut Direktur Gratifikasi KPK, Giri Suprapdiono, sejauh ini KPK masih membutuhkan informasi tambahan terkait suvenir Ipod tersebut. “Ada informasi tambahan yang kami butuhkan seperti harga pasar Ipod tersebut,” ujarnya, di Jakarta, Selasa (25/3/2014).
Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius
Selain itu, KPK juga akan memanggil Nurhadi, terkait informasi langsung dari pihak pemberi. “Kami akan klarifikasi ke pemberi bila diperlukan. Kebetulan Nurhadi juga lapor gratifikasi pernikahan anaknya. Pasti ada klarifikasi dari dia,” tuturnya.
Sebelumnya, KPK melalui juru bicara Johan Budi mengimbau setiap pejabat negara untuk mengembalikan Ipod shuffle yang menjadi bingkisan untuk para tamu di acara itu. “Penerimaan hadiah dalam bentuk apa pun khusus bagi penyelenggara negara [pegawai negeri], sesuai dengan ketentuan UU No. 31/1999 jo UU No. 20/2001 dan mengacu pada UU No. 30/2002, memang harus dilaporkan ke KPK,” ujar Johan Budi di Jakarta, Senin (17/3/2014).
iPod dengan kisaran harga Rp700.000 itu dikemas apik pada sebuah kotak souvenir berwarna cokelat jati. Lalu kotak itu diikat dengan pita warna cokelat muda.
Setiap tamu yang menghadiri resepsi tersebut diwajibkan membawa undangan yang dibubuhi barcode, yang dapat ditukarkan dengan pemutar musik berlabel Apple itu.
Perhelatan pernikahan ini digelar megah di Hotel Mulia, Sabtu (15/3) malam. Dikabarkan berbagai kalangan, seperti pengusaha, hakim agung, hakim, menteri, hingga politikus menghadiri perkawinan tersebut.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
