SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi saat mengunjungi Pasar Bogor untuk memberikan bantuan sosial di Bogor, Jawa Barat pada Kamis (22/4/2022). (ANTARA/Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Solopos.com, KOTA BOGOR — Jagad maya dihebohkan dengan video Presiden Joko Widodo yang dicegat dua pedagang yang mengadukan saudara mereka ditahan polisi karena melawan preman.

Kejadian tersebut berlangsung di Pasar Baru Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat. Jokowi dan rombongan mengunjungi pasar tersebut pada Kamis (21/4/2022).

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Dalam video yang beredar di media sosial tampak dua orang pedagang berteriak ke arah Presiden Jokowi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

“Pak, tolong kami, di sini banyak pungli, om kami ditangkap polisi. Om kami melawan preman, menolak pungli ditangkap polisi, kami bingung, sudah 3 bulan lebih dipenjara,” kata seorang pedagang perempuan.

Mendapati hal tersebut, Presiden pun berhenti. Ia meminta pedagang perempuan yang ditemani seorang pedagang laki-laki itu untuk tenang namun keduanya masih tetap histeris.

“Om kami ditangkap polisi, Bapak. Kami bingung,” kata pedagang itu.

Baca Juga: Kasus Bunuh Diri Bogor: Ibu Racun Anak lalu Bunuh Diri

“Tenang, tenang,” kata Jokowi.

Presiden lalu meminta Pramono Anung untuk mencatat nama saudara pedagang yang ditahan polisi tersebut.

“Sudah 3 bulan lebih di penjara Bapak, mana mau lebaran, anaknya empat, Pak. Mohon Bapak, hanya Bapak yang bisa menolong kami,” kata pedagang itu.

Pedagang laki-laki bahkan mengaku memiliki bukti-bukti terkait kasus yang menjerat saudaranya.

“Karena menolak pungli saja, Bapak. Kita punya bukti-bukti semua Bapak, itu preman” kata si pedagang.

“Terima kasih Bapak Presiden,” tutur pedagang.

Baca Juga: Kunjungan Jokowi Ciptakan Kerumunan, Istana: Rakyat Susah Dibendung

Selesai di Pasar Bogor, sekitar pukul 17.00 WIB Presiden kembali ke Istana Kepresidenan Bogor.

Bagaimana sebenarnya kisah tersebut? Kepala Satpol PP Kota Bogor Agustian Syach menyebut ibu-ibu yang mengadu kepada Presiden itu berbohong. Ia mengatakan perempuan itu adalah kerabat dari Ujang Sarjana, seorang pria yang ditahan kepolisian karena menganiaya pedagang pasar.

Justru, kata Kasatpol PP, Ujang Sarjana lah yang selama ini bertindak sebagai preman pasar dan kerap menghalangi operasi penertiban yang dilakukan anak buahnya.

“Jadi saat dia bilang, om saya menolak pungli tetapi ditangkap polisi itu jelas adalah kebohongan menurut saya. Saya berani menyatakan itu adalah suatu kebohongan, karena fakta-fakta sudah saya temukan juga, saya di lapangan juga tahu kiprahnya Ujang seperti apa,” kata Agustian Syach seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Baca Juga: Berselang Jam, Keputusan Jokowi Melarang Ekspor Migor Diprotes PDIP

Agustian menyampaikan Satpol PP Kota Bogor memiliki bukti Ujang Sarjana sering melawan anggotanya yang melakukan penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Baru Bogor. Pasar tersebut yang menjadi lokasi membagikan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng oleh Presiden Jokowi pada Kamis (21/4/2022) lalu.

Ujang, kata Agustian, merupakan preman di Pasar Baru Bogor yang sudah berada di sana sekitar 1,5 tahun dan memiliki sekitar 12 orang teman yang sering bertikai jika ada penertiban.

“Petugas kami tidak nonton-nonton saja. Kelompok Ujang pungli-pungli di sana, giliran kami melakukan penertiban mereka melawan, galak. Saya punya video saat yang ditahan itu, Ujang itu dia melawan anggota saya. Dia preman di situ,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya