SOLOPOS.COM - Proses penjahitan produk tekstil di pabrik PT Pan Brothers Tbk. - (panbrotherstbk.com)

Solopos.com, JAKARTA — Banyak perusahaan yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 selama lebih dari setahun terakhir.

Namun tidak sedikit pula yang bertahan dan bahkan justru bertumbuh dengan menambah karyawan baru.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Salah satu yang merekrut karyawan selama pandemi adalah PT Pan Brothers Tbk. (PBRX).

Kepercayaan Buyers

Sepanjang pandemi sejak Maret 2020 lalu, Pan Brothers telah menambah 3.000 karyawan baru.

Wakil Direktur Utama Pan Brothers, Anne Patricia Sutanto, mengatakan dengan sistem protokol kesehatan yang berkelanjutan, terbukti memberi kepercayaan kepada para buyers luar negeri terhadap industri di Indonesia.

Untuk itu, Anne mengapresiasi langkah pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian yang terus menginisiasi berbagai program dalam mendukung aktivitas sektor industri selama masa pandemi.

Baca Juga: Vaksinasi Mulai Sasar Buruh di Boyolali, Prokes Tetap Ditekankan 

“Di perusahaan kami, selama pandemi kami justru menambah karyawan hingga 3.000 orang. Hal ini merupakan wujud nyata dari konsistensi dari pemerintah khususnya Kemenperin dalam memberikan perhatian kepada sektor industri,” katanya melalui siaran pers, Minggu (22/8/2021).

Anne menyebut, sebagai industri padat karya pabrikan tekstil memang sangat memerlukan sistem prokes yang baik.

Dengan sistem tersebut artinya pabrikan memiliki satu alat yang akurat untuk mengetahui kondisi orang yang masuk dalam pabrik, baik itu dari karyawan atau tamu.

Bijaksana

Pada prinsipnya, menurut Anne, situasi pandemi ini harus dihadapi dengan bijaksana.

Hal ini perlu ditopang kebijakan yang tepat dari pemerintah, terutama dalam memacu kinerja sektor industri.

“Sebab kami berkomitmen kepada pasar dunia, semua produk made in Indonesia dari kami bisa dikirim secara on time selama masa pandemi. Hal ini bisa terjaga kalau kami juga bisa memastikan kesehatan karyawan,” ujarnya.

Sementara itu, mengutip laporan hasil rapat umum pemegang saham atau RUPS perseroan pada, Jumat (20/8/2021) lalu, PBRX tercatat masih menorehkan pertumbuhan kinerja hingga awal tahun ini.

Baca Juga: Dialog Dengan Bupati Sragen Soal Pasokan Oksigen, PT Samator Ungkap Fakta Ini – Panduan Informasi dan Inspirasi

Kegiatan operasional diklaim tetap berjalan dengan baik meskipun menghadapi tantangan yang sulit karena siklus konversi kas yang memanjang di seluruh industri.

“Di tengah situasi yang tidak menguntungkan ini, PBRX berhasil meningkatkan penjualan sebesar 4 persen menjadi US$126,2 juta pada kuartal I/2021 dibandingkan dengan kuartal I/2020,” tulis laporan RUPS tersebut.

Hal itu sebagian besar didorong oleh dukungan dan kepercayaan dari pembeli dan pemasok yang telah bersedia membantu perseroan mengelola kebutuhan modal kerja untuk memastikan kegiatan operasional dapat terus berjalan lancar tanpa pengurangan karyawan.

Produsen Terbesar

Adapun PBRX saat ini masih menjadi produsen garmen terbesar di Indonesia berdasarkan kapasitas terpasang dengan jumlah tenaga kerja per 31 Desember 2020 sejumlah 30.508 karyawan.

Jumlah ini meningkat per 31 Maret 2021 menjadi 31.473 karyawan.

Per 30 Juni 2021, perseroan kembali mencatatkan peningkatan tenaga kerja menjadi 32.825 karyawan yang tersebar di 25 pabrik PBRX di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya