SOLOPOS.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan awak media di Yogyakarta, Selasa (22/8/2023). ANTARA/Luqman Hakim.

Solopos.com, JAKARTA — Hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP belum membaik.

Bahkan, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto melontarkan pernyataan yang berpotensi kian membuat hubungan Jokowi dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri kian merenggang.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Hasto menyatakan bahwa wacana presiden tiga periode yang ramai beberapa waktu lalu adalah permintaan dari “Pak Lurah”.

Sebagaimana menjadi rahasia umum, sebutan Pak Lurah mengacu kepada Presiden Jokowi.

Hasto mengatakan mendengar kabar tersebut langsung dari menteri yang memang mendorong jabatan tiga periode Presiden Jokowi.

“Saya bertemu menteri tersebut, dan dikonfirmasi bahwa sikap-sikap ketua umum partai, beberapa partai, yang menyuarakan itu [perpanjangan jabatan presiden 3 periode], saat itu dikatakan ya sebagai permintaan Pak Lurah. Kami mendengar itu,” ujar Hasto di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, seperti dikutip, Sabtu (28/10/2023).

Dia menyatakan berani mempertanggungjawabkan pernyataannya itu.

Hasto mengaku mendapatkan informasi dari pihak yang bisa dipercaya, bahwa Pak Lurah merupakan orang yang memang ingin memperpanjang masa jabatan menjadi tiga periode.

“Ini bisa di-cross check, saya pertanggungjawabkan secara politik hukum, dan juga di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, di hadapan rakyat Indonesia, bahwa itu ada. Ya melalui pihak-pihak lain yang kemudian disuarakan ke PDI Perjuangan,” jelasnya.

Hasto mengaku, PDIP langsung menolak gagasan perpanjangan jabatan itu.

PDIP, menurutnya, tidak ingin mengkhianati konstitusi yang sudah mengatur jabatan presiden maksimal dua periode.

“Sikap kami adalah konsisten di dalam menempatkan konstitusi sebagai rule of the game [aturan main] yang sangat fundamental, yang harus kita ikuti,” katanya.

Sebelumnya, isu Jokowi meminta permintaan perpanjangan jabatan tiga periode disuarakan oleh politisi PDIP Adian Napitupulu.

Menurut Hasto, Jokowi dan keluarganya mau mengkhianati PDIP karena partainya menolak ide perpanjangan masa jabatan presiden.

“Nah ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” katanya dalam keterangan resminya, Rabu (25/10/2023).

Meski demikian, Ketua PDIP Puan Maharani sempat membantah Jokowi pernah menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk meminta dukungan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

“Enggak, enggak pernah setahu saya. Enggak pernah beliau [Jokowi] meminta untuk perpanjangan 3 periode,” ujar Puan di Gedung HighEnd, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).

Meski demikian, kini kolega Puan, Hasto kembali seakan membenarkan isu Jokowi meminta dukungan perpanjangan jabatan presiden menjadi 3 periode kepada PDIP.

Sementara itu, dalam pidato kenegaraannya, Jokowi sempat menyinggung persoalan dirinya yang kerap dipanggil Pak Lurah.

Dia menyatakan politisi dan partai yang masih belum mengumumkan capres dan cawapres lantaran belum mendapatkan arahan dari ‘Pak Lurah’.

“Saya sempat mikir. Siapa ‘Pak Lurah’ ini. Sedikit-sedikit kok Pak Lurah. Belakangan saya tahu yang dimaksud pak Lurah itu ternyata saya. Ya, saya jawab saja, saya bukan lurah. Saya Presiden Republik Indonesia,” ujarnya dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD 2023, Rabu (16/8/2023).

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Hasto PDIP: ‘Pak Lurah’ Minta Perpanjangan Jabatan Presiden 3 Periode”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya