SOLOPOS.COM - Aplikasi Android yang digunakan RRI untuk Quick Count (@qcrri via twitter)

Solopos.com, SOLO – Pengguna sosial media hari ini sedang ramai menyerukan hashtag #SaveRRI. Tanda pagar ini muncul lantaran pengguna linimasa merasa RRI sekarang mendapati tekanan yang cukup berat.

RRI belakangan meperoleh banyak tekanan. Hasil rilis quick count RRI dipermasalahkan. Lembaga penyiaran pelat merah itu mengalami tekanan dari sejumlah politisi. Penyebabnya hasil quick count RRI dipersoalkan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Selama ini RRI memiliki kredibilitas dalam melakukan quick count. Mengutip Detik, Selasa (15/7/2014) quick count RRI telah tersertifikasi KPU dan bahkan secara kelembagaan telah diakui keakuratannya. Bahkan Presiden SBY tak sungkan melayangkan pujian lantara quick count RRI dinilai paling mendekati real count KPU.

Sejak Senin (14/7/2014) sejumlah pengguna twitter berkicau dengan hashtag #SaveRRI. Diantaranya sejumlah tokoh masyarakat seperti Produser Mira Lesmana, Goenawan Mohammad hingga Sutradara Joko Anwar.

Hingga Selasa (15/7/2014) suara #saveRRI juga masih didengungkan. Jargon “Sekali di Udara Tetap di Udara” dimunculkan sejumlah akun. Mereka yang menyuarakan penyelamatan RRI ini tak lain merasa ada tekanan pada hasil quick count RRI yang dinilai independen.
“Terlepas dr pro kontra QC RRI, saya sangat tdk stuju ide pembubaran RRI. RRI ikut melahirkan Negara ini- media pejuang !” tulis akun @saididu.

“RRI resmi terdaftar di KPU sebagai penyelenggara survey Quick Count!” tulis @triawan.

“Mari dukung terus RRI.. #SaveRRI” tulis @motulz.

“Tantangan terbesar di hari2 ini? Tidak berburuk sangka. Realistically, I must say, it’s almost impossible. #SaveRRI,” kicau @deelestari.

“ngecek hashtag #saveRRI* Seriussssss? Ya ampuuun. Ada apa sih dengan kalangan elite elite politik itu? :((((,” kicau @rahneputri.

Seperti diberitakan Solopos.com sebelumnya Data dari quick count RRI menunjukkan hasil pasangan Prabowo-Hatta 47,51% dan Jokowi-JK 52,49%. Hasil resmi Pilpres memang wajib menunggu KPU.
RRI bahkan akun merilis akun @qcrri untuk mengabarkan aksi para relawan dan karyawan RRI berjibaku ke pelosok mengecek hasil Pilpres sampai tutup. Sayangya akun ini tak lagi eksis di dunia maya.
Santer terdengar kabar RRI akan dipanggil DPR terkait hasil quick count itu. Meskipun banyak kalangan yang mempertanyakan mengapa pemanggilan tidak dilakukan saat RRI merilis quick count pada Pileg lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya